arrow_upward

Ini Sosok Jombang Santani Khairen, Tulisannya soal Eril Anak Ridwan Kamil Membuat Dunia Menangis

Jumat, 03 Juni 2022 : 18.10

 

IG tvonenews.


Padang, Analisakini.id-Penulis, Jombang Santani Khairen kembali viral. Sebelumnya Jombang mencuri perhatian usai menunjukkan soal pemindahan Ibu Kota di bukunya yang sudah ditulis sejak 2015 lalu. Dia ramal Nusantara jadi Ibu Kota Indonesia dalam buku yang dia tulis. 

Kini tulisannya soal Eril. Eril anak Gubernur Ridwan Kamil yang hilang terseret arus Sungai Aare, Swiss (kini sudah dinyatakan meninggal dunia meski jasad belum ketemu), membuat dunia menangis.

Tulisan yang dimuat di IG tvonenews itu sempat menjadi trending topic dan ditanggapi beragam oleh netizen. Bahkan pada acara entertaiment salah satu TV swasta, Jumat (3/6/2022) siang tadi tulisan Jombang itu juga dikupas. Pembaca berita, larut dengan kesedihan.

Ini tulisan Jombang Santai Khairen yang membuat para ayah pilu dan duka mendalam. Membuat dunia menangis. Pohon kamboja merontokkan daunnya.

Tangis paling mengerikan adalah tangis tak bersuara seorang ayah.

Tangannya menyentuh permukaan sungai nan dingin itu. Di dalam hati, ia berteriak. Semoga sentuhan barusan merambat sampai ke anaknya, yang entah berada di mana sekarang. Semoga, sentuhan itu memberi pesan.

Ia coba lihat-lihat ke dasar sungai. Namun yang terlihat malah hal lain; bayangan saat ia menggendong sang putra pertama kali. Saat hari pertama ia mengantarkannya ke sekolah. Juga saat bersorak bangga saat anaknya lulus.

Masih ia percik-percikkan permukaan sungai itu. Mungkin jika boleh bertanya, ia akan bertanya.

“Di mana anakku, sungai? Tenggelamkah? Di ujung sana menanti kedinginan kah? Sudah menepi? Terduduk di rumah seseorang sambil pengobatan cidera kah? Sungai, tolong beri tahu."

Pria topi bundar itu runtuh. Setiap hari, jutaan ayah, jutaan orang, jutaan anak, juga khawatir dan ikut berdoa diam-diam untuk mereka. Barang kali kalau boleh ikut terjun ke sana, akan ada banyak ayah yang siap ikut terjun membantu.

Gak kenal Eril, gak terlalu sering ngikutin Kang Emil. Namun beberapa hari belakangan, ada banyak orang yang secara tulus berdoa agar ia segera ditemukan. Tidak cukup hangatkah itu, wahai sungai?

Broadcaster of daily happines, begitu tulisan di bio IG si pria topi bundar. Kurang lebih maknanya adalah, sang penyiar kebahagiaan. Namun, beberapa hari ini ia tengah bersedih. Melihatnya bersedih, kita ikut-ikutan remuk.

Sungai, jika tangis diam-diam seorang ayah adalah tangis paling menakutkan, maka cukupkah tangis dan doa kami, supaya kau menghangat dan mereda? Tolong beritahu ia di mana.

Salam, J.S. Khairen, seorang ayah.

Siapa yang belum kenal dengan Jombang Santani Khairen ini? Berikut biodata dan profilnya yang dihimpun dari berbagai sumber :

Jombang Santani Khairen (Foto Instagram: @js_khairen)

Jombang Santani Khairen diketahui merupakan pria yang mengawali karirnya sebagai seorang penulis gaes. Dirinya sudah menekuni dunia menulis sejak masih kecil dan belajar dari sang ayah yang saat itu merupakan seorang wartawan.  Ayahnya, Khairul Jasmi, wartawan sekaligus sastrawan yang pernah meraih Piala Adinegoro.

Sekarang sang ayah, menjadi Pimpinan Redaksi Harian Singgalang, koran kebanggaan urang awak. Selain itu juga tercatat sebagai Komisaris PT Semen Padang.

Ia bahkan mengasah bakat menulisnya dengan bergabung dengan sebuah organisasi jurnalistik keilmuan di kampusnya yang bernama Economica. Buku berjudul Karnoe: Sejarah Tak Tertulis di Balik Nama Besar menjadi debut pertamanya sebagai penulis.

Jombang adalah penulis berdarah Padang yang lahir pada 23 Januari 1991 silam. Kemudian ia menikah dengan istrinya yang bernama Azizah Apriani pada 12 Juli 2017 lalu dan kini sudah dikaruniai 2 orang anak bernama Arunika dan Tan.

Jombang menempuh pendidikan di SMA 10 Padang  dan melanjutkan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dengan mengambil Jurusan Manajemen.

Jombang Santani Khairen mencuri perhatian di media sosial usai menuliskan buku yang didalamnya berisi tentang pemindahan Ibu Kota Indonesia. Dirinya menuliskan Nusantara sebagai Ibu Kota Indonesia dalam 3 bukunya yang berjudul Nusantara Top Secret Project: Rongga Waktu (2015), Bertemu Sekali Lagi (2021), Kami (Bukan) Jongos Berdasi (2014). (***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved