Andree Algamar saat dilantik menjadi Sekdako oleh Walikota Padang Hendri Septa. (ist). |
Padang, Analisakini.id-Andree Harmadi Algamar, resmi dilantik oleh Walikota Hendri Septa, Senin (13/6/2022) sebagai Sekdako Padang. Dengan jabatan baru itu sekaligus mencatatkan Andree sebagai Sekdako termuda se-Indonesia.
Andree lahir di Padang, 22 Oktober 1981 dan jabatan Sekdako itu dipercayakan kepada sosok anak muda mudah senyum dan pandai bergaul ini, pada usia 40 tahun 7 bulan, 21 hari. Apalagi amanah yang dipercayakan kepadanya, untuk ibukota provinsi. Tentu saja dinamika yang dihadapi sangat beragam dan lebih variatif ketimbang kota-kota lain yang tidak menjadi ibukota provinsi.
Tapi jam terbang dan bekal yang dimiliki Andree tentu menjadi modal baginya untuk menjalankan roda pemerintahan di Pemko Padang. Membantu Walikota Padang Hendri Septa. Sekdako atau Sekdakab untuk kabupaten dan Sekdaprov untuk provinsi adalah roda dalam menjalankan pemerintahan.
Selama berkarir sebagai ASN, Andree tidak saja sekadar menjalani, tapi diikuti dengan melahirkan berbagai inovasi dan terobosan selama menjabat.
Saat dipercaya menjadi Lurah Kampung Pondok, Padang Barat, suami dari dr. Putri Sari Ivanny, Sp.T.H.K.L serta ayah dari Attar Bryan Algamar dan Abraham Moreno Algamar ini mengharumkan nama Sumatera Barat di pentas nasional. Dia sukses meraih juara pertama lurah berprestasi pada 2010.
Begitu juga saat dipercaya menjadi Camat Lubuk Kilangan, Andree bergelar Datuak Sangguno Dirajo ini, juga pernah meraih Camat Teladan Kota Padang. Lalu dua kali berturut-turut Satpol PP Padang menjadi terbaik se-Sumbar saat Andree dipercaya memimpin OPD pengawal Perda ini.
Prestasi yang diraih terus mengiringi Andree saat dipercaya menjadi Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang. Tercatat, Juara 1 Lomba Pasar Rakyat tahun 2021, Pasar SNI pada 2021 dan sebagai Daerah Tertib Ukur Tingkat Nasional 2021.
Di organisasi, cukup banyak dipercayakan kepada Andree. Pengalaman di sini memperlihatkan Andree juga seorang organisatoris. Ketua KNPI Padang pernah, Ketua Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Padang juga. Di LKAAM berkiprah dan lainnya. Kenyang di pemerintahan, kenyang pula di organisasi. Tapi tidak membuat Andree sombong dan tinggi hati. Dia justru diterima oleh semua kalangan, karena kesantunan dan tipikalnya yang mudah bergaul.
Untuk jabatan Sekdako se-Indonesia, Andree mencatatkan dirinya sebagai yang termuda. Sedangkan untuk Sekretaris Daerah se-Indonesia, dari beberapa referensi yang ada, Andree termuda ketiga.
Termuda pertama adalah Ardiansyah (Sekdakab Majene, Provinsi Sulawesi Selatan). Dia menjadi Sekda pada usia 38 tahun saat dilantik menjadi Sekda di Kabupaten Mamasa Sulawesi Selatan) pada pertengahan 2019. Ardiansyah lahir di Makassar pada 21 Mei 1981. Sebelum dilantik menjadi Sekdakab Majene pada 12 November 2021.
Termuda kedua adalah Muhammad Hasbi yang dilantik menjadi Sekdakab Takalar, Sulawesi Selatan pada 7 Oktober 2021. Muhammad Hasbi kelahiran 12 Juni 1981 sehingga saat dilantik menjadi Sekdakab, usia Hasbi 40 tahun 3 bulan 25 hari. Hasbi juga alumni STPDN, sama dengan Ardiansyah dan Andree Algamar.
"Andre dan Hasbi seangkatan di STPDN, angkatan 012. Tamat 2004. Kebetulan kami dulu waktu pendidikan, satu barak," sebut Andri yang kini menjadi Kabag di Biro Organisasi Setdaprov Sumbar.
Budi Arwan yang kini mengabdi di Ditjen Otoda Kemendagri, sambung Andri, juga sebarak pula. Sedangkan Ardiansyah, meski usia tak jauh beda dengan Hasbi dan Andree, tapi Ardiansyah adalah senior mereka. Ardiansyah angkatan 011 di STPDN dan tamat 2003.
"Kami berbahagia, kawan seangkatan kami punya karir bagus, bahkan membuat rekor sebagai sekda termuda di Indonesia. Semoga usia muda memotivasi sahabat kami untuk terus melahirkan terobosan dan inovasi dalam melakoni amanah sebagai motor pemerintahan dan tentunya membantu kepala daerah, " kata Andri. (effendi).