arrow_upward

Walinagari Salingka Danau Singkarak Curhat ke Gubernur Sumbar

Sabtu, 23 April 2022 : 19.33

 

Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan sambutan. (ist).

Singkarak, Analisakini.id-Keberadaan Danau Singkarak sebagai salah satu danau prioritas nasional perlu mendapatkan perhatian khusus. tempat sampah, serta semakin banyak penangkap ikan endemi danau terbesar di Sumbar tersebut menjadi keresahan para wali nagari di Salingka Danau yang tergabung dalam Badan Pengelola Kawasan Danau Singkarak (BPKDS).

Hal itu terungkap dalam silaturahmi Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi dengan para wali nagari salingka Danau Singkarak, di Kantor Wali Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Jumat (22/4/2022).

Hadir dalam silaturahmi tersebut Ketua BPKDS Jasman, Anggota DPRD Kabupaten Solok Nazar Bakri, serta para wali nagari ataupun yang mewakili dari nagari-nagari salingka Danau Singkarak, diantaranya dari Sumani, Paninggahan, Singkarak, Muaro Pingai dan Saniang Baka. Selain itu turut mendampingi gubernur, Kepala DKP Sumbar Desniarti, Ka.Biro Umum Syefdinon, dan Ka.Biro Adpim Maifrizon.

"Selain masalah sampah, beberapa masalah Danau Singkarak saat ini adalah penangkap ikan lebih dari 4 ribu, dari awalnya hanya seribu orang sehingga perlu alih alih, agar tidak semuanya turun ke danau," ungkap Jasman.

Arlis Usman, Ketua Badan Kerjasama Nagari Paninggahan juga mengeluhkan kenaikan debit air danau yang menyebabkan ratusan hektar sawah di Nagari Paninggahan terendam dan akhirnya gagal panen.

"Saya juga mohon pada Pak Gubernur agar kreatif meninjau ulang kerjasama untuk hasil pemanfaatan air permukaan oleh PLN yang belum pernah berubah. Potensi danau lainnya juga banyak yang bisa dikembangkan untuk wisata dan ekonomi lainnya," ujar Arlis.

Gubernur mengapresiasi keberadaan BPKDS yang sudah ada sejak 2011 silam. Menurut Gubernur, BPKDS berperan penting dalam rangka dan perlindungan Danau Singkarak.

Gubernur Sumbar Mahyeldi bersama Kepala DKP Desniarty tebarkan benih ikan di Danau Singkarak. (ist).

"Perlu kajian-kajian khusus mengapa permukaan danau meningkat. Bisa jadi ada yang tersumbat. Soal sampah, jangan ada lagi yang membuang sampah ke sungai, batang lembang. Sampah harus dikelola, khususnya disepanjang sungai-sungai yang bermuara ke danau," kata gubernur.

Soal alih usaha, menyambut baik dan jika nagari-nagari wajib, dalam rangka perlindungan Danau Singkarak, maka akan dipetakan, apa saja potensi-potensi yang ada. 

"Nagari-nagari memesan, saya yakin bisa. Kuncinya kesepakatan. Danau yang ada di depan mata setiap hari kita lihat ini, bisa lestari jika kita bersama-sama menjaganya. Seperti yang dilakukan Nagari Sumpur misalnya, ada kearifan lokal untukKalau ikan bilih . Saya harap jni juga bisa diikuti oleh nagari lain," tambah gubernur.

Anggota DPRD Nazar Bakri, mengapresiasi berbagai masukan dari gubernur dan sepakat akan pertemuan tersebut dengan masyarakat salingka danau untuk membuat kesepakatan Danau Singkarak dan optimalisasi ekonomi kreatif yang nantinya akan diusulkan kepada gubernur.

Sebelumnya, melepas 15 ribu benih ikan Nilem dan Tawes untuk melestarikan sumber daya ikan di Danau Singkarak, di Nagari Saniang Baka, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok.(rls)


 


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved