Anggota DPD RI H.Leonardy Harmainy bersama pengurus BUMDES Sakato. (ist). |
Sikapak Barat, Analisakini.id- Desa Sikapak Barat di Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman gemukkan 15 ekor sapi. Sapi-sapi yang mulai digemukkan akhir 2021 itu direncanakan untuk sapi kurban 2022.
"Bagus jika memang BUMDES Sakato ingin mengembangkan integrasi peternakan dan pertanian. Sebab kalau kita bicara penggemukan sapi, harus mampu mencari makanan alternatif agar menguntungkan. Ada hitung-hitungannya," ujar Leonardy.
Makanan untuk sapi yang akan digemukkan tidak hanya rumput saja. Karena ada target, berapa kenaikan bobot sapi per hari yang harus dicapai. Tentu makanannya harus beragam.
Menurut Leonardy jika BUMDES ingin mengolah kulit kelapa muda untuk makanan sapi tersebut sangat bagus. Apalagi di bulan puasa ini kelapa muda laku dan kulitnya terbuang begitu saja.
BUMDES mengolah kulit kelapa ini menjadi makanan tambahan untuk sapi-sapinya. Diolah dengan sistem fermentasi. Konsentrat dengan fermentasi ini bagus diberikan untuk mempercepat pertumbuhan sapi.
Leonardy juga mengingatkan agar pengurus BUMDES Sakato untuk memperhatikan kebersihan kandang sapi. Lantai harus bersih dari kotoran dan genangan air. Kandang harus bersih dan hangat agar sapi berkembang dengan baik.
"Sapi yang setelah kenyang tidur di bekas kotorannya, terhambat pertumbuhannya. Begitu juga jika tidur di lantai yang tergenang air.
Pengurus BUMDES juga diminta untuk memperhatikan pasokan air ke kandang. Bukan hanya untuk minum sapi, tapi untuk membersihkan kandang.
"Sapi-sapi yang ada di sini bagus-bagus. Tinggal bagaimana usaha kita menggemukkannya agar sapi ini tinggi harganya. Memberikan keuntungan besar bagi BUMDES," ujarnya.
Sekretaris BUMDES Sakato, Jumardias menyebutkan saat ini mereka sudah memakai konsentrat yang difermentasikan. Mereka kini memakai mesin pencacah rumput (chopper) ukuran kecil untuk memotong rumput dan bahan lain yang akan difermentasikan.
"Ke depan kami berencana mengolah kulit kelapa muda untuk bahan makanan sapi kami. Untuk keperluan itu kami butuh mesin chopper yang besar. Kami berharap bapak bisa membantu mencarikan jalan keluarnya," kata Jumardias.
Diinformasikan Jumardias BUMDES didirikan pada 2017 dengan penyertaan modal Rp100.000.000 dan dari Kemendes Rp50.000.000. Pada 2019 dilakukan penyertaan modal Rp137.000.000. Lalu di tahun 2020 dapat penyertaan modal Rp50.000.000.
Jumardias mengatakan sapi di beli akhir 2021. "Harapannya pada Idul Adha 1443 Hijriyah (2022 Masehi) ini kami bisa menjualnya dan dapat keuntungan. Selanjutnya dibelikan lagi sapi untuk digemukkan," harapnya.
Jumardias menegaskan, BUMDES berani mengintegrasikan pertanian dan peternakan terpadu karena Sikapak Barat punya 3 kelompok tani dan 2 kelompok wanita tani. Hasil tani dan limbah pertanian bisa digunakan untuk campuran konsentrat. Sebaliknya limbah peternakan bisa digunakan untuk pupuk organik.
"Kami berharap bisa mendapatkan bantuan mesin chopper yang lebih besar ini pak. Mungkin bapak punya jalan untuk ini. Satu lagi pak, kami juga butuh mesin traktor untuk mengolah lahan pertanian kering," ujarnya.(***)