Husni Alwi Shihab. |
Jakarta, Analisakini.id- Pengeroyokan terhadap Ade Armando saat aksi demontrasi mahasiswa di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022) lalu, menuai kecamatan berbagai pihak. Salah satu di antaranya berasal dari Ketua Cyber Indonesia, yang juga pengacara, Husni Alwi Shihab.
Menurut Husni, pelaku pengeroyokan seperti hewan buas yang sedang lapar. "Mereka itu binatang buas yang sedang lapar menerkam bang Ade yang lagi puasa. Dosanya gak ada ampun tuh orang," kata Husni Alwi melalui akun twitternya, Rabu (13/4/2022).
Peristiwa pengeroyokan yang terjadi di bulan Ramadhan juga membuat Husni Alwi sedih.
"Dan yang bikin sedih, kejadian itu terjadi di bulan suci Ramadhan yang mestinya dijaga kesucian bulan itu dengan banyak melakukan perbuatan baik, bukan malah melakukan perbuatan keji, bak binatang buas yang haus darah!," katanya.
Dia bilang, pengeroyokan itu sangat tidak beradab. Seperti hewan yang menerkam mangsanya yang tidak berdaya.
"Pengeroyokan terhadap bang Ade Armando itu sangat biadab, sadis, mereka seperti hewan buas yg sedang lapar menerkam mangsanya. Tidak ada beda dgn ISIS ketika lawan tidak berdaya, mangsanya akan dikuliti sampai teriak-teriak minta ampun. Bang Ade mengalami hal yang sama saat kejadian," katanya..
Husni Alwi mengatakan, Ade Armando adalah orang taat beragama. Sangat disayangkan, pria 60 tahun itu dokeroyok oleh sesama muslim.
"Saya melihat mereka itu bukan manusia, apalagi ini masih bulan suci Ramadhan, yang semestinya mereka sebagai umat Islam dilarang menyiksa hewan apalagi ini saudara sesama umat Islam yang disiksa, dan bang Ade adalah orang yang taat beragama, solat gak putus, puasa pun demikian," kata Husni Alwi.
Dia menilai, cara-cara pengeroyoka itu seperti khawarij yang menghalakan darah sesama muslim.
"Mereka itu mirip K H A W A R I J. Menghalalkan darah saudaranya sendiri karena dianggap tidak sepaham dengannya. Manusia-manusia sampah peradaban seperti ini harus segera ditumpas dari negeri ini," katanya.
Husin Alwi meminta aparat kepolisian tegas dalam menangkap pelaku. Tidak ada langkah persuasif agar ada efek jerah.
"Sudah sangat sulit membina mereka secara persuasif, harus tegas dan jangan kasih hati, biar jadi pembelajaran bagi yang lain, dan bagi orang yg ikut-ikutan paham radikalis Khawarij tersebut," tuturnya.
"Kalau tidak, citra bangsa ini akan terus terlihat sebagai bangsa yg membiarkan hewan-hewan buas dan sadis bermuka manusia itu terus melakukan aksinya yang radikal dan perbuatan mereka itu sama saja menjadi teror bagi masyarakat secara umum," katanya.
"Dan apabila dibiarkan itu akan menjadi pembenaran dan preseden buruk dikemudian hari. Bahaya kalau tidak ditindak tegas dan terukur," pungkasnya. (sumber radartegal.com)