arrow_upward

Razia di Lapas Perempuan Kelas II B Padang, Ini yang Ditemukan

Rabu, 30 Maret 2022 : 17.40
Kepala LPP Kelas II B Padang Widiarti menyaksikan pemeriksaan badan warga binaan saat dilakukan razia, Rabu (30/3). (ist)

Padang, Analisakini.id-Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas II B Padang laksanakan razia untuk mencari barang-barang berbahaya dan terlarang, Rabu (30/3/2022). Razia ini dilaksanakan petugas Lapas dan turut disaksikan aparat TNI.

Kepala LPP Kelas II B Padang Widiarti, Bc.IP menyampaikan razia terhadap warga binaan ini dilakukan rutin satu kali dalam seminggu. 

“Dimana yang dalam razia rutin ini, kita akan menyita barang-barang yang dinilai terlarang dan berbahaya berupa handphone, senjata tajam, pecahan botol kaca yang dapat membahayakan keselamatan bagi para warga binaan," terangnya.

Dalam razia itu, petugas Lapas melakukan pemeriksaan terhadap badan warga binaan maupun menggeledah barang-barang yang di dalam ruangan.

“Alhamdulillah dalam razia kali ini, kami tidak menemukan barang-barang terlarang dan senjata tajam. Kami hanya menemukan beberapa buah pena, kaleng pengharum ruangan, gunting kuku, sendok dan botol parfum. Karena kami nilai bisa membahayakan, kami tetap menyitanya,” kata Widiarti. 

Di samping itu, selain razia rutin juga bagi para warga binaan, setiap Senin dan Kamis juga dilaksanakan kegiatan kerohanian yang bekerjasama dengan Kanwil Kementerian Agama. Kemudian untuk setiap Sabtu pagi ada kegiatan kesehatan jasmani yakni senam pagi bersama baik pegawai maupun warga binaan. 

“Dan untuk kesehatan sendiri, saat ini meski belum ada tenaga kesehatan, tapi kami sudah menjalin kerjasama dengan Puskesmas Anak Aia. Begitu ada warga binaan yang sakit, langsung kami bawa ke Puskesmas,” terangnya.

Selain itu, pihak Lapas juga memberikan pembekalan kepada warga binaan berupa keterampilan kemandirian seperti menjahit, menyulam, bahkan juga tata rias. 

“Dan saat ini kita juga ada produk unggulan berupa Mukenah dan Kerudung Kuto serta beberapa kerajinan tangan dimana kualitas produk ini sudah cukup baik sekali dan sudah banyak diperjual belikan," ujar Widiarti.

Dengan pemberian keterampilan itu, dia berharap warga binaan bisa membawa pulang kembali ke rumah dan dilaksanakan diluar sebagai bekal nanti mereka setelah keluar dari lapas. “Dengan adanya keterampilan yang kami berikan, kita harap mereka nanti ketika sudah keluar, bisa memulai usaha merajut, menyulam, tata rias dan lainnya dan tidak kembali melakukan kesalahan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, dia juga berharap agar kedepan bisa mendapatkan kantor dan ruangan yang lebih memadai demi kenyamanan warga binaan. Saat ini, diakui kondisi Lapas tersebut sudah over kapasitas.

“Kapasitas saat ini hanya 100 orang, namun saat ini ada sebanyak 212 warga binaan. Nah kondisi ini sebenarnya sudah tak manusiawi lagi, tapi begini lah kondisi yang ada saat di di LPP Kelas II B Padang," ungkapnya. (***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved