arrow_upward

Kepala Otorita IKN Sebut Ibu Kota Negara Berpeluang Didanai Urun Dana Masyarakat

Rabu, 23 Maret 2022 : 19.08
Bambang Susantono.

Jakarta, Analisakini.id - Entah ada kaitannya dengan mundurnya perusahaan modal ventura asal Jepang, SoftBank Group Corp, dari pendaan proyek IKN Nusantara di Kalimantan Timur, entah tidak. Yang jelas pemerintah berpikir keras terkait pembangunan IKN Nusantara itu.

Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Bambang Susantono mengatakan pembangunan IKN bisa berasal dari masyarakat melalui crowd funding atau urun dana. Keikutsertaan masyarakat dianggap membuat tata-kelola pembangunan ibu kota supaya baik. 

"Nanti kan bisa juga dari masyarakat pakai crowd funding. Segala model creative funding akan kami eksplor," kata Bambang seperti dikutip dari tempo.co, Senin (21/3/2022).

Agar masyarakat mau mendanai pembangunan IKN, kata dia, peran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN cukup penting sebagai jangkar yang menciptakan kepercayaan bagi calon investor.

Dia menilai keikutsertaan masyarakat dapat membuat tata-kelola pembangunan IKN baik.

Bambang mengatakan pada tiga tahun ke depan, proyek pembangunan IKN mendapatkan kepercayaan pasar. Nantinya, pemodal atau swasta akan masuk dengan jumlah investasi yang besar.

"Tentunya mereka ingin (investor) lihat keseriusan pemerintah untuk memulai," kata Bambang.

Menurutnya, jika kredibilitas organisasi otorita IKN sudah terjaga, investor pasti melirik dan tertarik masuk menanamkan modal. Apalagi berdasarkan pengalamannya di Asian Development Bank (ADB), lembaga multilateral masuk jika ada quality insurance (jaminan kualitas).

"Mereka tidak akan masuk kalau ini setengah-setengah. Jadi biasanya memberikan kenyamanan bagi investor untuk masuk. Walau masuknya sedikit. Itu auranya aura positif karena menciptakan kepercayaan," kata dia.

Dia berharap dalam 2-3 tahun ini, utamanya pembangunan IKN dimulai menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. APBN, kata dia, akan menjadi daya ungkit untuk menarik kepercayaan pasar. "Modal awal ini kami enggak boleh salah," ujarnya. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved