Salah satu SPBU. |
Padang, Analisakini.id-Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Herry Martinus menanggapi persoalan BBM bersubsidi Solar di SPBU yang ada di Sumbar.
Menurut Herry Martinus, persoalan BBM Solar di Sumbar bukan masalah kelangkaan, namun penggunaannya yang tidak terkendali.
“Kendaraan yang tidak berhak masih banyak mengisi BBM subsidi, plat merah dan truck di atas 6 roda juga ikut antre mengisi solar subsidi, seperti truck pengangkut CPO, truck tambang, kendaraan proyek dan kendaraan industri lainnya,” kata Herry Martinus.
Menurut Herry Martinus, jika penggunaan terkendali maka tidak akan ada antrean. Maka perlu tindakan tegas terhadap pengguna BBM yang melanggar aturan, yang tidak berhak harus ditindak, penindakan tentu berada pada ranah penegak hukum," tambahnya.
Berkaitan dengan kendaraan plat merah, Pemprov Sumbar sudah membuat Surat Edaran Gubernur untuk mendukung pengendalian BBM subsidi, namun implementasi di lapangan tidak semudah yang direncanakan.
"Gubernur sudah membuat surat edaran kalau plat merah tidak boleh membeli solar, kalau masih ada yang memakai bisa dilaporkan, lengkapi dengan bukti dokumen," tambahnya lagi.
Ditambahkan Harry, untuk penjualan solar subsidi yang harganya tidak naik, boleh dibeli mobil pribadi. Sedangkan untuk kendaraan dinas tidak diperbolehkan lagi.
“Kalau untuk kendaran ambulans masih dapat ditoleransi, tetapi kalau pelat dinas selain ambulans akan kita arahkan ke Dexlit atau Pertamina Dex,” sambungnya.
Harry juga meminta agar semua pihak bisa mematuhi aturan berlaku, sehingga mengurangi atau meminimalisir terjadinya antrean, termasuk juga penertiban truck pemburu solar harus diawasi.(***)