arrow_upward

Gubernur Sumbar Mahyeldi Kesal, Kadiskominfotik Bakal Diganti?

Jumat, 18 Maret 2022 : 17.49

 

Efendi.

Effendi

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi kabarnya kesal sekali atas blunder yang dibuat Juru Bicaranya yang juga Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Jasman Rizal. 

Blunder yang dibuat itu adalah berita relis produksi Diskominfotik terkait pernyataan Gubernur Mahyeldi terhadap Bank Nagari. Dalam berita relis itu, disebutkan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi mengendus ada manajemen Bank Nagari yang tidak setuju dengan konversi ke syariah. Untuk itu, mereka diminta mengundurkan diri saja.

Hal itu disampaikan saat memberikan sambutan kegiatan Subuh Mubarokah bulanan ASN lingkup Pemprov Sumbar, di Masjid Raya Sumbar, Minggu (6/3/2022).

Bak bola cogok dalam olahraga bola voli, pertanyaan Gubernur itu dismash oleh berbagai pihak yang berkompeten pula. Sangat mengena, keras dan tepat. Maka keluarlah komentar Anggota Komisi III bidang keuangan DPRD Sumbar Hidayat, lalu Irwan Afriadi dan terakhir adalah Shadiq Pasadigoe (Bupati Tanah Datar dua periode). Ulasan yang disampaikan, bernas, berdasarkan data itu sekaligus juga nendang pernyataan Gubernur Sumbar. 

Belum reda soal Bank Nagari,  heboh lagi soal lain. Bupati Solok Epyardi Asdi meradang dengan pernyataan keluarnya dari Pemprov Sumbar terhadap ketidakhadiran Pemkab Solok di Rapat Koordinasi Provinsi (Rakor) Sumbar, di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin-Selasa (7-8/3/2022 ). 

Pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicara (Jubir) Pemprov Sumbar, sekaligus Kadis Kominfotik Sumbar, Jasman Rizal, bahwa Pemkab Solok tidak patuh, dibalas Epyardi Asda dengan tak kalah garang. 

Menurut Epyardi, Rakorprov bukan hal yang mutlak, dan Gubernur Sumbar mendadak raja yang harus dipatuhi oleh seluruh Pemkab dan Pemko di Sumbar. Rakor tingkat provinsi hanya kegiatan seremonial, dan dia sebagai bupati lebih mementingkan kebutuhan masyarakat dan daerah.

"Jadi saya menentang keras pernyataan Jasman Rizal, apa urusan dia mengatur daerah saya, menurut saya statement yang dikeluarkannya di banyak media bukanlah kewenangan dia untuk menyudutkan satu daerah pemerintahan. Dan soal ini saya sangat menentang keras apa yang diucapkan oleh juru bicara gubernur itu," tegasnya.

Dua "kecelakaan" ini membuat Gubernur Mahyeldi kesal sekali. Sejumlah orang dekat Gubernur, termasuk beberapa kepala OPD mengakuinya pula.   Kesal dengan ulah anak buah yang bukannya melambungkan nama induk semang tapi justru nendang ke induk semang, apa ada tindaklanjutnya? Ditegur, diingatkan, atau malah digeser ke OPD lain bahkan dinonjobkan bagai?

Kalau ditegur dan diingatkan pasti. Tapi kalau digeser atau dinonjobkan, nah tunggu dulu. Gubernur Mahyeldi bukanlah tipe pemimpin yang gampang menonjobkan pejabat. Dia pemimpin yang "paibo". Dia dalam melihat seseorang, apalagi anak buahnya dari segala sisi. Dipertimbangkan masak-masak baru diambil kebijakan.

Kadiskominfotik Sumbar Jasman Rizal sendiri, sejak Mahyeldi dilantik jadi Gubernur Sumbar, sudah tampak peran dan kinerjanya. Bisa Mahyeldi masuk tipi nasional dan koran nasional, adalah salah satu peran Kepala Diskominfotik. 

Bayangkan baru menjabat Gubernur, tapi sudah ternama di kancah nasional. Kunker ke Jakarta temui Menteri, tak lupa mampir ke kantor media nasional. Lagi-lagi itu peran Kepala Diskominfotik.

 Apalagi Kepala Diskominfotik, Jasman Rizal di organisasi lain, mamacik pula. Dia orang nomor dua di LKAAM Sumbar sebagai Sekretaris. Banyak tokoh ninik mamak bernaung di organisasi yang disegani di Sumbar ini. Lagi pula, Gubernur Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy, juga ninik mamak. Mahyeldi bergelar Dt. Marajo. Audy bergelar Dt. Rajo Pasisia Alam.

Dengan petinggi media di Sumbar? Jangan ditanya. Akrab benar. Tiap sebentar rilis berita yang disampaikan Diskominfotik, keluar di puluhan media online. Media cetak? Tentu saja. Dan Jasman Rizal, dapat pula penghargaan bergengsi dari PWI Sumbar. 

Penghargaan ini, tidaklah mudah mendapatkannya. PWI Sumbar sangat-sangat selektif. Tegasnya, tanpa prestasi atau hanya prestasi biasa-biasa saja, dipastikan Jasman Rizal tak kan dapat.

Di luar itu, ada hal lain yang membuat Mahyeldy-Audy suka banget dengan Jasman Rizal. Gaya dan kakobehnya. Wawasan oke, enak diajak bicara, pagarah, panamuah dan lihai mangocok isi perut pimpinannya. Kita pun kalau bertemu dan bercana dengan Jasman Rizal, sejam itu rasanya 15 menit. 

Begitulah tipikal mantan Pjs. Bupati Solok Selatan ini. Seolah-olah siapa saja yang berbicara dan diskusi dengan pria gagah ini, ada magnet daya tarik di tubuhnya. Mau marah, tak jadi. Mau memukul, apalagi, tangan jadi kaku.

Melihat kiprah dan sepak terjang Jasman Rizal yang sangat berjasa membesarkan nama Gubernur Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy, rasanya belum sebanding dengan dua 'kecelakaan' yang dialami Jasman Rizal. Masih tinggi onggok 'jasa dan pengabdian" dibanding dengan 'dua kecelakaan' itu. Jadi rasanya mustahil, Gubernur Mahyeldi menggeser apalagi menonjobkan.

Kecuali kalau ada salah fatal dan berujung pidana, baru Gubernur Mahyeldi bersikap dan bertindak tegas. Jadi, teruslah bertugas Pak Jasman Rizal, abaikan badai dan angin ribut di sekelilingmu. Besarkan induk semangmu dengan racikan rancaknya. Semua demi mewujudkan Sumbar Madani. (***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved