 |
| Drs. H.Guspardi Gaus,M.Si. |
Jakarta, Analisakini.id-Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mewanti-wanti Dhony Rahajoe yang baru saja di lantik oleh Presiden sebagai Wakil Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) agar menerapkan sistem pemangunan kawasan yang inklusif.
"Dhony Rahajoe sebelumnya adalah pengusaha dan mantan Managing Director President Office Sinarmas Land yang mengembangkan kawasan BSD City, harus bisa membedakan antara pengelolaan kawasan BSD yang ekslusif dengan Ibu kota negara (IKN), "kata Guspardi, Minggu (13/3/2022).
Pembangunan kawasan BSD tidak sepenuhnya bisa diterapkan dalam pembangunan IKN yang merupakan milik bangsa, milik negara, dan milik rakyat. Jangan sampai masyarakat asli dipinggirkan atau terpinggirkan dalam proses perencanaan, saat pembangunan maupun setelah pembangunan.
Legislator asal Sumatera Barat itu menambahkan Dhony harus segera mengundurkan diri sebagai petinggi di BSD guna menghidari konflik of interest dan sepenuhnya fokus dan optimal melaksanakan pembangunan IKN. Intinya pembangunan IKN harus menerapkan pembagunan inklusif supaya tidak terjadi ketimpangan dan terciptanya eksklusifitas sosial.
Oleh karena itu Pak Dhony yang akan berkolaborasi dengan Pak Bambang Susantono sebagai kepala otorita IKN harus melibatkan partisipasi semua komponen bangsa. Jalin kerja sama secara baik dengan kementerian dan lembaga atau instansi terkait yang sudah lebih dulu terlibat, termasuk juga dengan DPR dalam setiap perkembangan pembangunan IKN Nusantara. Kemudian lakukan sosialisasi massive kepada masyarakat dengan humanis dalam pembangunan IKN ini.
"Ibu Kota Negara milik semua rakyat Indonesia, tidak membedakan agama, suku, sosial dan ekonomi. Ini yang perlu dicermati," pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut. (***)
