arrow_upward

Bersama Anggota DPD Leonardy Harmainy, Pengurus GP Ansor Sumbar Bahas Pernyataan Sikap LKAAM Sumbar

Selasa, 22 Maret 2022 : 18.35

 

Anggota DPD RI, Leonardy Harmainy memberikan pendapat dalam diskusi dengan pembina dan pengurus harian GP Ansor Sumbar. (ist)

Padang, Analisakini.id-Pernyataan sikap Ketum LKAAM Sumbar terhadap Ketua Umum PB Ansor menjadi perhatian khusus dari Pembina dan Pengurus Harian Gerakan Pemuda (GP) Ansor Sumatera Barat. Hal itu menjadi bahasan pokok dalam Silaturahim dan Dialog Kebangsaan yang berlansung di Aula Gedung PWNU Sumbar, Sabtu 12 Maret 2022.

"Sikap dari GP Ansor Sumbar sebagaimana yang ditunjukkan Ketua PW GP Ansor dan jajarannya dengan mendatangi Ketum LKAAM Sumbar dalam rangka klarifikasi dan publikasi berita di media massa sangat bagus. Itu baru Pemuda Ansor. Berani membela yang benar," ujar Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH begitu mendengar laporan dari Ketua PW GP Ansor Sumbar, Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman.

Leonardy menegaskan sejumlah berita yang bersumber dari Tuanku Rahmat dan Komandan Satuan Koordinasi Barisan Ansor Sumbar Jafrinal sungguh bernas. Terlebih Jafrinal yang menyebutkan mereka Ansor yang berasal dari Minang, basuku, bamamak bakamanakan, bapandam pakuburan. 

"Pernyataan Jafrinal ini sebenarnya jelas, tepat sasaran cukup tajam sebenarnya," ujar Leonardy lagi.

Leonardy mengajak Pengurus Harian PW GP Ansor Sumbar untuk memahami pokok persoalan dan efek dari pernyataan sikap Ketum LKAAM Sumbar tersebut terhadap pembangunan di daerah ini. Jika Ketum PB Ansor yang kini menjabat Menteri Agama tidak bisa ke Sumbar bagaimana dengan kelanjutan pembangunan asrama haji. Lalu bagaimana pula dengan peresmian dan pengembangan Universitas Islam Negeri Imam Bonjol selanjutnya.

"Kita sebagai orang Minang hendaknya yang mengundang menteri untuk datang ke Sumbar. Jangan sampai sikap atau pernyataan kita berdampak negatif terhadap kepentingan daerah dan masyarakat Sumbar," ungkap Senator asal Sumbar yang tergabung di Komite IV DPD RI.

Leo memaparkan, pembangunan asrama haji di Sungai Buluh Selatan, Kecamatan Batang Anai, Padang Pariaman masih dalam pengerjaan. Asrama haji itu, kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat meletakkan batu pertama pada 2016 akan dibangun bertaraf internasional. Asrama dapat digunakan untuk kepentingan umum.

"Ketika saya Ketua DPRD Sumbar,  banyak sarana dan prasarana yang didukung pusat sebagai berkah mengundang menteri datang ke Sumbar. Asrama Haji di Sungai Buluh Selatan ini, saya ikut mencari lokasi, menentukannya, menganggarkan dan dalam pelaksanaan peletakan batu pertamanya," ujar Leonardy.

Asrama haji ini disetujui pembangunannya tahun 2005. Lalu dimulai peletakan batu pertama pada 2016. Dari pembicaraan dengan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dulu, asrama ini bertaraf internasional dan bisa digunakan oleh masyarakat umum. Waktu ketemu kembali saat naik haji tahun 2019, diingatkan lagi oleh Leonardy tentang kelanjutan pembangunan asrama haji tersebut, dan diiyakan oleh menteri.

Namun hingga kini pembangunannya masih tersendat. Asrama haji saat ini baru sekitar 25 persen. "Bagaimana kelanjutan asrama itu jika menteri agama yang punya punya kuasa atas anggaran pembangunannya mendapat pernyataan sikap negatif dari kita? Apa nggak rugi kita?" ujarnya.

Sementara Asrama Haji Embarkasi Palembang yang sama-sama disetujui pembangunannya pada 2005 dengan asrama haji Embarkasi Padang, sudah bisa dimanfaatkan.

Apalagi untuk membangun Sumbar yang APBD-nya hanya Rp6,2 triliun ini, dibutuhkan dukungan dari kementerian dan lembaga di Indonesia. Gunakan dialog kebangsaan kita ini untuk turut mencarikan solusi bagi kemajuan Sumbar ke depan.

Dia mengingatkan, agar Ansor Sumbar bisa mampu menjadi perekat semua elemen di Sumbar. Niatkan semuanya untuk kemajuan dan perkembangan daerah Sumbar ke arah yang lebih baik lagi.

Ketua PW GP Ansor Sumbar Dr. Rahmat Tuanku Sulaiman Rahmat menyatakan wawasan mereka terbuka jika berdiskusi dengan H. Leonardy Harmainy.

"Apa yang disampaikan Bang Leo, ada benarnya. Untuk itu Rahmat dan kawan-kawan siap menjadi jembatan hati bagi.bisa-bisa pembangunan keduanya terhambat. Apalagi pembangunan asrama haji, yang mana sebagai perbandingan, asrama haji di Palembang sudah selesai. Padahal sama waktu persetujuan pembangunannya," kata Rahmat.

Bahkan dia khawatir, penyelesaian kampus III UIN Imam Bonjol pun terkendala. “Peresmian gedung itu nanti jika dihadiri Menteri Agama kan bisa disampaikan rencana selanjutnya. Sungguh disayangkan," tegasnya. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved