arrow_upward

Museum Holocaust Didirikan di Sulut, Guspardi Gaus Minta Pemerintah Waspadai "Agenda Terselubung"

Jumat, 04 Februari 2022 : 17.36

 

Drs. H. Guspardi Gaus, M.si

Jakarta, Analisakini.id-Keberadaan museum Holocaust yang baru saja di resmikan di Minahasa Suluwesi Utara pada 27 Januari 2022 mengundang reaksi dari MUI dan sejumlah ormas Islam dan organisasi masyarakat lainnya. 

Anggota DPR RI dari fraksi PAN, Guspardi Gaus medukung sikap yang disampaikan oleh pengurus dan Wantim MUI, MER-C dan Wakil Ketua MPR dan ormas lainnya, yang pada intinya mengkritisi dan menolak kehadiran museum Holocaust serta pameran foto Holocaust di Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.

Menurutnya, pendirian museum Holocaust di Tondano ini tentu akan melukai hati dan perasaan rakyat Palestina. Karena bangsa Indonesia sudah sejak dulu sampai sekarang mendukung kemerdekaan dan perjuangan rakyat Palestina dari penindasan yang dilakukan Israel. 

"Dan Indonesia juga punya hutang sejarah kepada rakyat Palestina, karena Palestina negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia, " ujar Guspardi Gaus, Jumat (4/2/2022).

Sejak berdiri Republik Indonesia tidak pernah mempuyai hubungan diplomatik dengan Israel karena Indonesia berpandangan bahwa kebijakan yang diambil oleh Israel tidak sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan : "Bahwa kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Legislator dapil Sumatera Barat 2 itu menjelaskan, konflik berkempanjangan antara Palestina dengan Israel tak kunjung terselesaikan sampai hari ini karena ulah kesewenangan dan kekejaman serta kezaliman yang dilakukan oleh Israell itu sendiri.PBB bahkan melabeli Israel sebagai negara Zionis dan menjadi salah satu negara pembunuh anak terbesar di dunia.

Lebih lanjut anggota Komisi II DPR RI ini mengatakan gerakan Zionisme yang telah berhasil mendirikan negara Israel dengan melakukan perampasan, penjarahan dan penjajahan kepada rakyat Palestina, sama jahatnya dengan Holocaust Nazi. 

Museum Holocaust itu sendiri kalau diperlukan justru untuk Israel sendiri. Sebagai pihak yang mengaku menjadi korban kekejaman tentara Nazi, semestinya bisa menyadarkan Isreal untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa kepada rakyat Palestina. 

Jadi, pembangunan museum Holocaust di Tondano itu tidak penting dan tidak ada urgensinya didirikan di Indonesia. Keberadaan museum itu bisa diduga sebagai bentuk provokatif, tendesius dan berpotensi menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. Juga kontrapoduktif dengan sikap Pemerintah Indonesia yang mendukung dan membela rakyat Palestina dari berbagai kekejaman yang dilakukan Zionis Israel. 

"Alangkah baiknya jika yang di bangun itu museum yang menggambarkan tindak kekerasan dan kebiadaban Zionis Israel kepada bangsa dan rakyat Palestina," ulas Ketua Majlis Pemberdayaan Pesantren dan Mesjid MPP ICMI ini. 

Oleh karena itu, Pemerintah harus mendengarkan dan merespon penolakan dari berbagai ormas Islam dan elemen masyarakat lainnya dengan mengambil tindakan untuk menutup museum Holocaust ini. 

Apalagi museum itu di tenggarai menjadi yang pertama didirikan di Asean. 

Kenapa harus didirikan di Indonesia. Kan masih ada negara lain di Asean yang jelas-jelas punya hubungan diplomatik dengan Israel. 

Hal ini juga perlu diwaspadai dan ducurigai sebagai bentuk 'Hidden agenda' oleh pihak-pihak yang ingin mendapatkan pengakuan politik termasuk membangun narasi dan wacana normalisasi hubungan diplomatik Israel dengan Indonesia. 

"Pemerintah harus berhati-hati dan patut waspada," pungkas anggota Baleg DPR RI tersebut. 

Sebelumnya diberitakan sejumlah kalangan mengaku keberatan dengan kehadiran museum Holocaust di Sulawesi Utara. 

Tercatat penolakan datang dari Ketua MUI bidang hubungan luar negeri (Sudarnoto Abdul Hakim), Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI (Muhiddin Junaidi), MUI Sulawesi Utara, Ketua Presidium MER-C Indonesia (Sarbini Abdul Murad).  Kemudian Wakil Ketua MPR (Hidayat Nur Wahid,) juga menyampaikan penolakan berdirinya museum Holocaust di Minahasa. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved