arrow_upward

Kunker Komisi VI DPR ke Banjarmasin, Nevi Zuairina Minta Sistem Resi Gudang dapat Berdayakan Petani dan Nelayan

Rabu, 23 Februari 2022 : 15.03

 

Anggota Komisi VI DPR Hj. Nevi Zuairina bersama pimpinan dan anggota Komisi VI DPR lainnya serta pejabat terkait saat kunker di Banjarmasin.

Banjarmasin, Analisakini.id-  Anggota Komisi VI DPR Hj. Nevi Zuairina  meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan BAPPEBTI untuk meningkatkan kualitas resi gudang sebagai instrumen pemberdayaan petani.

Nevi mengatakan, ketahanan pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan secara cukup, baik dari jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan terjangkau.

“Melalui sistem resi gudang diharapkan petani, kelompok tani, koperasi, dunia usaha kecil dan menengah Indonesia dapat meningkatkan produktivitasnya. Hal ini bermuara pada meningkatnya daya saing mereka di perekonomian nasional, dan lebih jauh lagi di pasar dunia”, kata Nevi saat kunjungan Kerja Komisi VI DPR masa persidangan III tahun sidang 2021 - 2022 ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Legislator asal Sumatera Barat II ini mempertanyakan, bagaimana upaya sosialisasi dan edukasi yang dilakukan pemerintah (Kementerian Perdagangan) dan BAPPEBTI mengenai sistem resi gudang di masyarakat khususnya di kalangan petani dan nelayan. Sosialisasi ini penting untuk menstandarisasi pengetahuan masyarakat petani berkaitan dengan resi gudang. Ia juga menyarankan agar ada peningkatan koordinasi dengan Kementerian dan Lembaga lainnya seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, terutama lagi di wilayah Kalimantan Selatan.

Politisi PKS ini berharap, pada penerapan sistem resi gudang dapat memberikan realisasi atas penawaran serangkaian manfaat yang luas, bagi petani sendiri, dunia usaha, perbankan dan bagi pemerintah. Ia mencontohkan manfaat ini antara lain komoditas yang stabil dan terkendali, jaminan modal produksi, jaminan bahan baku dan lain sebagainya.

“Saya berharap, petani yang sudah terlibat dengan sistem resi gudang (SRG) terutama di Kalimantan Selatan ini sudah meluas. Dampak jangka panjang yang dapat kita rasakan adalah adanya kestabilan harga pangan di masyarakat, yang  beberapa bulan terakhir ini harganya sering bergejolak. Pemerintah dan seluruh BUMN yang saling berhubungan pada sistem resi gudang ini mesti optimal untuk meningkatkan kemampuan produksi para petani dan nelayan kita”, tutup Nevi Zuairina. (***)


 





Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved