Reido Deskumar. |
Padang, Analisakini.id-Pro dan kontra terkait dengan dualisme yang terjadi di tubuh KNPI Sumbar, setidaknya menarik perhatian berbagai pihak. Salah satunya muncul dari OKP Gema Keadilan Sumatera Barat.
Ketua Gema Keadilan Sumbar Reido Deskumar menilai, kisruh dualisme yang terjadi dalam tubuh KNPI Sumbar merupakan sesuatu yang unfaedah.
Ia mengatakan harusnya KNPI sebagai wadah berhimpunya OKP yang diisi oleh anak-anak muda bisa memberikan contoh dan ketauladanan.
"KNPI harusnya menjadi pemersatu anak muda Sumbar untuk bergerak, berkreativas dan tentunya merealisasikan progam-program yang bermanfaat bagi pemuda. Bukan malah sebaliknya, KNPI menjadi organisasi pecah belah pemuda. Terlebih saat ini merupakan masa-masa sulit dalam menghadapi Covid 19. Harusnya KNPI hadir dan menjadi garda terdepan yang memiliki sence of crisis membantu pemerintah mengatasi pandemi, bukan malah menambah masalah baru" ungkapnya.
Mantan Presiden Mahasiswa Universitas Andalas ini juga menyampaikan baru kemarin 28 Oktober 2021 pemuda memperingati lahirnya Sumpah Pemuda, dimana menjadi momentun pemersatu pemuda. Akan tetapi kini semangat itu tidak terlihat dari KNPI. Bahkan dualisme ini menjadi kemunduran pemuda Sumbar.
Terkait dengan dualisme KNPI, dirinya mengatakan Gema Keadilan tidak berpihak kesalah satu pihak.
"Kami Gema Keadilan Sumatera Barat tidak ingin terjebak dengan kisruh ini. Lebih baik energi yang ada dari Gema Keadilan digunakan kepada kegiatan yang bermanfaat bagi pemuda Sumbar dan masyarakat itu lebih berfaedah" tuturnya.
Dualisme KNPI sampai detik ini belum memiliki titik temu untuk bersatu. Kedua belah pihak tetap akan mengadakan Musda dengan jadwal yang telah ditentukan. Ada yang dilakukan 7 November 2021, dan di 8 November 2021.(***)