Rektor Unand Prof Yuliandri bersama para guru besar lainnya. |
Padang, Analisakini.id-Pelaksanaan Wisuda IV Universitas Andalas (Unand) kali ini merupakan wisuda perdana setelah berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), Sabtu (9/10/2021) di Gedung Convention Hall Kampus Padang.
“Dengan status sebagai PTNBH, Universitas Andalas memperoleh otonomi dibidang akademik maupun non akademik, termasuk kemandirian tatakelola dan pengambilan keputusan yang dimiliki oleh PTN-BH,” ungkap Rektor Unand Prof.Dr. Yuliandri, SH.MH.
Ditambahkannya pengaturan yang terkait dengan sistem pengelolaan, sistem penjaminan mutu serta pengelolaan aset dan keuangan PTN-BH, yang sekaligus Universitas Andalas berpeluang masuk ke dalam 500 Universitas terbaik di dunia dengan program World Class University.
Transformasi status Unand, lanjut Prof Yuliandri, dari Badan Layanan Umum (BLU) menjadi PTN Badan Hukum (PTN-BH) merupakan upaya pemerintah dalam membangun ekosistem perguruan tinggi yang adaptif dalam menghasilkan sumberdaya manusia unggul, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai perkembangan zaman.
“Otonomi yang diberikan kepada PTNBH agar perguruan tinggi lebih gesit dan cepat dalam mencapai tujuannya yaitu menghasilkan sumberdaya manusia unggul dan sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, “ jelas Prof Yuliandri
Di samping itu, Unand sebagai PTNBH dituntut untuk mampu melakukan efisiensi, optimasi sumber daya dan penguatan kelembagaan yang bermuara pada tercapainya Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu perlu dibangun suatu ekosistem kampus yang secara holistic berperan mendukung tercapainya tujuan kampus.
Rektor Unand juga mengemukakan, pada 31 Agustus 2021 lalu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 95 Tahun 2021 tentang Perubahan status UNAND PTNBH.
Sementara itu, Kepala Koordinator Bagian Akademik Jhoni Syahril, MM mengatakan wisuda IV Universitas Andalas diikuti sebanyak 995 peserta mulai dari Program Diploma (DIII), Sarjana, Profesi, Spesialis, Magister hingga Doktor (S3). Dengan rincian, untuk program DIII sebanyak 31 orang, Sarjana 738 orang, Profesi 77 orang, Magister 123 orang, Spesialis 10 orang dan Doktor sebanyak 16 orang.(***)