Padang, Analisakini.id– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar) membuka seleksi terbuka untuk tiga jabatan pimpinan tinggi pratama.
Hal itu tertuang dalam surat Nomor: 800/6104/BKD-2021 Tentang Seleksi Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi di Lingkungan Pemprov Sumbar.
Dilansir dari situs resmi Pemprov Sumbar, pendaftaran akan dibuka mulai tanggal 6-10 September 2021.
Untuk jabatan pimpinan tinggi pratama tersebut yakni:
1. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumbar (Eselon II.a)
2. Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar (Eselon II.a)
3. Kepala Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Sumbar (Eselon II.b)
“Sehubungan dengan hal tersebut, bagi PNS di lingkungan pemprov, pemko dan pemkab yang berminat dapat mengikuti seleksi yang dimaksud,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Sumbar Hansastri dalam surat tersebut, Senin (6/9/2021).
Adapun tata cara melamar dengan surat lamaran ditujukan pada Gubernur Sumbar c.1 Ketua Panitia Seleksi JPT Pratama Provinsi Sumatra Barat.
Lamaran dikirim melului email ke panseljpt@sumbarprov.go.id dan berkas diantar langsung ke sekretariat panitia seleksi JPT Pratama Provinsi Sumbar di Jl. Batang Antokan No.4, paling lambat tanggal 10 September 2021.
Informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan jadwal seleksi jabatan tinggi pratama dapat dilihat selengkapnya di situs resmi Pemprov.
Meski begitu, informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di rumah bagonjong, tiga jabatan yang dilelang tersebut sudah beredar siapa yang bakal mengisinya. "Kalau tidak ada hal fatal yang dapat mengganggu atau menggugurkan persyaratan, maka siapa yang akan dipilih Gubernur nantinya sudah beredar nama-namanya," sebut seorang ASN senior di rumah bagonjong yang enggan ditulis namanya.
Sejumlah ASN lain juga menyebut hal senada. "Seperti tak tahu arah angin saja. Siapa yang akan dipilih Gubernur sudah diperkirakan. Alun kilek alah takalam. Tapi, yang bakal mengisinya itu, dari persyaratan sudah memenuhi syarat," alas ASN lain.
Siapa gerangan? Informasi yang dihimpun media ini di lapangan adalah untuk jabatan Kepala Bappeda Sumbar yang dilelang tersebut, ada beberapa yang menguat. Tapi punya kans besar untuk mendudukinya, disebut-sebut Medi Iswandi (staf ahli walikota Padang).
Menguatnya nama Medi, selain termasuk dalam tim Percepatan Sumbar Madani yang di-SK-kan Gubernur Mahyeldi, yang bersangkutan adalah salah seorang pejabat berprestasi dan menjadi andalan Mahyeldi saat menjadi Walikota Padang. Medi juga pernah menjabat Kepala Bappeda Padang dan Kepala Dinas Pariwisata Padang.
Terlepas dari anggapan, Medi termasuk orang kepercayaan Mahyeldi di Pemko Padang, tapi dari kapasitas dan pengalaman, pejabat kelahiran 1975 ini mumpuni.
Untuk jabatan Asisten Administrasi Umum (Asisten) yang juga dilelang, diperkirakan akan diisi oleh pejabat dari lingkungan provinsi. Tapi tidak tertutup kemungkinan dari kabupaten/kota terutama yang pernah ikut lelang untuk jabatan Sekdaprov baru-baru ini.
"Siapa yang bakal lulus, nantilah ya. Sekarang masih pagi benar," ucap ASN yang membuka soal jabatan Kepala Bappeda. ASN ini memang tidak pejabat, hanya staf biasa, tapi seluk beluk kantor gubernur termasuk soal mutasi pejabat, dia cukup tahu jugalah.
Lantas siapa yang bakal diplot untuk mengisi jabatan Kabiro Organisasi yang juga dilelang? Ada tiga nama yang disebut-sebut untuk mengisi jabatan tersebut. Tapi angin kuat berembus kepada sosok perempuan. Kabar menguat adalah Fitriati, Kabid Jabatan dan Kinerja ASN di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar.
Kenapa menguat? Fitriati yang biasa disapa Buk Novi, cukup lama menjabat Plt. Kepala BKD Sumbar, terhitung 1 Januari 2021 sampai dilantiknya Kepala BKD defenitif Ahmad Zakri pada 23 Agustus 2021. Cukup lama Buk Novi memegang tampuk di OPD strategis dan rawan tersebut.
Apalagi di era pergantian gubernur. Lalu diikuti pula proses seleksi dan tahapan pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov di era Gubernur Mahyeldi dan pelantikan 9 pejabat eselon II pada 23 Agustus 2021. Semua berjalan lancar, meski beban kerja berat. "Jadi pas dan pantas Buk Novi di Biro Organisasi," ucap sumber lain.
Benarkah demikian? Entahlah. Silakan simak dan ikuti proses lelang jabatan ini sampai tuntas tas tas. Hehehe. (***)