Seorang wanita sedang divaksin oleh petugas. (sumber ; pontas.id) |
Padang, Analisakini.id - Sebanyak 300.000 dosis vaksin menumpuk di 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar). Kondisi itu membuat angka realisasi vaksin di Sumbar masih rendah sehingga butuh percepatan untuk meningkatkannya.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, saat dihubungi membenarkan hal itu. "Betul, ada 300.000 dosis yang ada di kabupaten dan kota (menumpuk). Kalau dibagi 19 kabupaten dan kota paling 15.000 yang ada di kabupaten dan kota," kata Arry seperti dikutip dari kompas.com.
Dia menjelaskan, akibat penumpukan itu, ada vaksin yang sudah kedaluwarsa sehingga tidak dapat digunakan. "Tapi tidak banyak. Itu sedang kita hitung," ucap Arry.
Arry menyebut, kabupaten dan kota harusnya lebih agresif lagi sehingga vaksin ini bisa disuntikkan kepada masyarakat. "Kalau kurang kita bisa minta lagi. Jangan biarkan menumpuk," kata Arry.
Percepatan vaksinasi Arry mengatakan, Pemprov Sumbar melakukan akselerasi percepatan vaksinasi dengan melibatkan berbagai institusi baik pemerintah maupun swasta.
Vaksinasi yang menyasar pelajar hingga masyarakat juga dilaksanakan secara door to door. "Ini yang perlu kita gencarkan sehingga realisasi vaksinasi kita meningkat. Tapi memang butuh kerjasama dengan pemerintah daerah serta institusi lainnya seperti kepolisian, tentara, dan lainnya," jelas Arry.
Sebelumnya diberitakan, realisasi vaksinasi di Sumatera Barat mendapat sorotan karena masuk dalam sembilan daerah yang di bawah rata-rata nasional.
Berdasarkan data vaksinasi Covid-19 Sumbar dari Satgas pada minggu pertama September 2021, total realisasi vaksinasi dosis pertama di Sumbar mencapai 17,56 persen atau baru 777.780 dari total sasaran vaksinasi 4.408.509. Sedangkan untuk vaksinasi kedua, baru mencapai 9,80 persen. (***)