arrow_upward

Untuk Ketujuh Kalinya, Presiden Jokowi Kurban Sapi dengan Berat 1,3 Ton untuk Sumbar

Jumat, 02 Juli 2021 : 15.39

 

Kepala Dinas Peternakan dan Keswan Sumbar, Erinaldi bersama pemilik sapi yang sapinya dibeli Presiden Jokowi untuk kurban di Masjid Raya Sumbar. (ist)

Padang, Analisakini.id-Untuk ketujuh kalinya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkurban di Masjid Raya Sumatera Barat. Sapi yang dikurban orang nomor satu di republik ini didatangkan dari Gadut, Tilatang Kamang, Kabupaten Agam dengan berat 1,3 ton. Dibeli dari pemiliknya Fauzan Dt. Palindih.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Erinaldi, Jumat (2/7) mengatakan setelah disembelih nanti, dagingnya akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan terutama bagi masjid dan mushalla yang tidak melaksanakan penyembelihan hewan kurban. 

"Terima kasih Bapak Presiden atas bantuan dan tiap tahun berkurban di Sumbar," kata Erinaldi.

rinaldi juga menyebut kebutuhan hewan kurban untuk Hari Raya Idul Adha 2021 diperkirakan 40-an ribu ekor. Angka ini hampir sama dengan kebutuhan tahun sebelumnya. Untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut, Dinas Peternakan Sumbar telah melakukan koordinasi dengan tim di seluruh kabupaten/kota.

“Bisa saja kurang dari tahun lalu, sebab hari raya kurban tahun ini masih dalam suasana pandemi Covid-19 dan bertepatan pula dengan masuk sekolah sehingga masyarakat terfokus pada biaya pendidikan anak mereka,” ujarnya.

Erinaldi menyebutkan, kebutuhan sebanyak itu akan disuplay dari sapi dari Pesisir Selatan, Dharmasraya dan Solok Selatan serta beberapa daerah lain di Sumbar. Akan tetapi, tetap harus mendatangkan sapi dari luar Sumbar.

Sementara untuk memastikan sapi kurban sehat dan layak untuk kurban, Erinaldi menyebutkan, pihaknya akan ada tim dari kabupaten dan kota memastikan kesehatan sapi. Dalam prosesnya sapi akan diberi tanda dari tim sebagai bentuk layak atau tidaknya untuk korban.

“Jadi diseleksi dulu, pengurus masjid bisa membeli sapi yang sudah dilakukan tes kesehatan oleh tim,” terangnya.

Panitia kurban pun dilatih tentang pembelian dan cara penyembelihan hewan kurban. Di samping itu bagaimana cara mengiring hewan kurban supaya tetap tenang saat akan disembelih.

Dijelaskan Erinaldi, kegiatan kurban hari Raya Idul Adha tahun 1442 Hijiriyah dilaksanakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Terkait hal itu, ditekankan kepada masyarakat atau para panitia kurban, pelaksanaan pemotongan hewan kurban dan tahapan dari rangkaian pembagian hasil pemotongan pun masih dilakukan dengan protokol kesehatan yang berlaku.  

Pelaksanaan kegiatan kurban meliputi penjualan hewan kurban dan pemotongan hewan kurban serta pembanguandaging kurban yang perlu dilakukan sesuai protokol kesehatan. Untuk penjualan hewan kurban, pedagang diimbau menjual hewan kurban sesuai dengan syarat untuk dikurbankan, dan dapat dilakukan secara daring atau secara langsung di kandang penampung.

Jika dilakukan di kandang penampung maka tempat harus memenuhi persyaratan teknis, pedagang harus sehat, menyediakan sarana cuci tangan, memakai masker dan menghindari kontak fisik antara pembeli dan penjual serta dianjurkan transaksi non tunai.

Untuk pemotongan hewan kurban, peserta yang akan menyaksikan penyembelihan harus dalam kondisi sehat, bila tidak sehat sebaiknya di rumah saja, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak serta kontak fisik. Segera pulang setelah pemotongan hewan kurbannya.

“Namun kita mengimbau masyarakat sekitar masjid atau mushalla yang tidak bekepentingan tidak ikut menyaksikan pemotongan hewan kurban, guna menghindari terjadi kerumunan,”imbuhnya.

Selain itu daging kurban diantar ke rumah warga, sehingga tidak ada penumpukan orang. Ia menambahkan, tim pengawas dari yang terdiri dari penyuluh dan dokter hewan, datang seminggu jelang pelaksanaan Idul Adha. Tim pengawas turun guna memastikan kondisi hewan kurban yang akan dipotong dalam kondisi sehat. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved