arrow_upward

Idul Adha di Tengah Pandemi Covid-19, Momentum Pererat Rasa Kepedulian dan Solidaritas

Rabu, 21 Juli 2021 : 10.43

 

Drs.H.Guspardi Gaus,M.Si

Padang, Analisakini.id-Anggota DPR RI dari Fraksi PAN Guspardi Gaus menyampaikan  Ibadah kurban

disyariatkan kepada umat Nabi Muhammad SAW tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim AS. Tujuannya mendekatkan diri kepada Allah juga kepada sesama dengan berbagi sebagai bentuk komitmen ketaqwaan kepada Allah SWT dan melatih diri agar tidak tertawan oleh cinta duniawi. 

"Bagi yang mampu, berkurbanlah karena Allah. Sebab, bukanlah darah dan daging itu yang akan mengundang keridhaan Allah, tetapi ketakwaaanlah yang dapat mencapainya sebagaimana terkandung dalam surat al-hajj ayat 37," ungkap Guspardi pada hari raya qurban di Padang Selasa (20/7/2021). 

Pada momen Idul Adha 1442 H kali ini terasa berbeda, karena bangsa Indonesia dan berbagai bangsa lainnya di dunia merayakan hari raya qurban masih dalam keadaan pandemi Covid-19 yang masih belum terkendali. Bahkan lonjakan pertambahan kasus Covid-19 di Indonesia sudah menjadi yang no 1 di dunia. Wabah Corona ini adalah sebuah ujian kesabaran dan ikhtiar maksimal harus tetap dilakukan untuk terhindar dari wabah ini. Tidak ada satu musibahpun yang terjadi tanpa kehendak Allah SWT. Wabah virus ini begitu nyata. Jangan ada lagi persepsi di masyarakat bahwa wabah ini tidak ada.

Anggota Komisi II ini menjelaskan Idul Adha sekarang ini adalah kali ke dua dolaksanakan dalam masa pandemi. Jamaah haji Indonesia pun juga dua kali batal berangkat ke tanah suci Mekkah dengan berbagai pertimbangan. Wabah corona juga telah merombak seluruh tatanan kehidupan umat manusia secara masif mulai dari ekonomi, sosial, politik, seni, budaya hingga agama. Jutaan orang terinfeksi dan 4,1 juta orang wafat di karena Covud-19 di seluruh dunia. Untuk Indonesia sendiri sampai Senin, 19 Juli 2021 tecatat 74.920 jiwa telah menjadi korban. Sementara puluhan anggota DPR RI wafat karena terpapar virus corona.

Legislator dapil Sumbar 2 ini menuturkan, berbagai upaya dan  kebijakan telah diterapkan oleh pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus dan terakhir dengan menerapkan PPKM Darurat di Indonesia.  Para ilmuwan di bidangnya juga telah melakukan penelitian mendalam untuk menemukan vaksin pandemi. Namun upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil dan virus ini belum juga menunjukkan angka kasus yang melandai. 

Oleh karena itu, mari kita jadikan momen hari raya Idul adha untuk memperkuat dan memperkokoh tingkat kesabaran sebagai bentuk implementasi ketaqwaan  kita kepada Allah SWT dan mari tumbuh kembangkan sikap empati antar sesama.

Hari ini mobilitas masyarakat masih dibatasi dan jarak fisik kita harus direnggangkan, namun rasa kemanusiaan dan solidaritas kita harus semakin dirapatkan. Pandemi Covid-19 adalah ujian kemanusiaan. Seharusnya dapat membuka pikiran dan mata hati kita akan pentingnya sikap ta’awun. Saling membantu, peduli, berbagi dan bekerjasama dalam menghadapi musibah pandemi Covid-19. 

Pemerintah juga telah mengumumkan bahwa PPKM Darurat diperpanjang sampai tanggal 25 Juli 2021 guna menekan pandemi Covid-19.

" Untuk itu bagaimana situasi dan kondisi ini dijadikan  momen menggalang solidaritas dan kebersamaan sosial dengan saling membantu dan berbagi terhadap sesama anak bangsa terkapar akibat pandemi Covid-19 ini," tutup Pak GG panggilan akrabnya.(***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved