Hj. Nevi Zuairina. |
Jakarta, Analisakini.id- Anggota Komisi VI DPR-RI, Hj. Nevi Zurairina mendesak pemerintah dan lembaga apapun yang bisa bantu terutama melalui Kementerian Perindustrian untuk cepat mengantisipasi persoalan stok dan distribusi oksigen mengingat mengganasnya penyebaran Covid-19 jenis baru yang mudah sekali menular.
"kebutuhan oksigen ini sudah setara pada tindakan pertolongan pertama dan utama. Memastikan adanya stok yang tersebar merata di seluruh pelosok tanah air sehingga pasien yang terpapar Covid-19 tidak terlambat mendapat pertolongan medis", tutur Nevi.
Legislator asal Sumatera Barat II ini mengatakan, di berbagai daerah, sudah banyak terjadi kelangkaan tabung oksigen karena lambatnya perputaran tabung oksigen akibat lonjakan kasus Covid-19. Koordinasi Kementerian Perindustrian dan Asosiasi Gas Industri Indonesia (AGII) serta para pelaku industri gas, harus solid untuk menjaga pasokan oksigen medis.
Nevi menyarankan pemerintah untuk melakukan operasi pasar secara berkala dan merata ke berbagai daerah, untuk mencegah penimbunan dan permainan harga dari spekulan. Turun ke lapangan untuk mengendalikan harga tabung gas menjadi sangat penting, karena penyebab utama melonjaknya harga gas oksigen adalah harga tabungnya.
"Dukungan suplai listrik PLN untuk pengendalian SR-COV2 jenis baru ini juga sangat penting, agar industri gas oksigen bisa stabil, tidak terjadi pemadaman, dan byarpett. Secara teknis, adanya listrik yang terus mengalir akan mempermudah proses pengisian tabung gas, tidak perlu menggunakan Genset, panel sinar matahari atau supply listrik lain karena kepraktisanan listrik dari PLN tinggal colok saja", jelas Nevi.
Kepada masyarakat, Nevi mengingatkan agar berhati-hati bila memilih tabung oksigen untuk keperluan pribadi. Oksigen medis berbeda dengan oksigen industri. Oksigen medis kadarnya 99 %, sedangkan oksigen industri, kadarnya hanya 70%. Dari perbedaan kadar tersebut berpengaruh terhadap lebih mahalnya oksigen medis daripada oksigen industri.
Kepada pemerintah, Nevi meminta untuk memperbanyak pasokan tabung oksigen. Pemerintah perlu berupaya melakukan Percepat perputaran pengisian dan distribusi gas oksigen, dengan memperbanyak armada transportasi sehingga pengiriman oksigen ke rumah sakit-rumah sakit dapat tepat waktu sesuai kebutuhan. Bila perlu, katanya, khususkan armada yang dijaga dan dikawal kepolisian atau penegak hukum untuk melakukan distribusi oksigen ini.
"Saya menyarankan terkait kebijakan pengalokasian gas untuk medis dan industri ada pembagian yang lebih proporsional sesuai kebutuhan saat ini saja. Kalau saat ini adalah 60% medis : 40% ondustri, maka agar lebih aman lagi, alihkan 80% gas oksigen untuk keperluan medis selama masa PPKM Darurat sampai 20 Juli ini. Setelah selesai masa darurat, proporsi produksi oksigen untuk medis dan industri dapat kembali ke semula 60% : 40%," tutup Nevi Zuarina.(***)