arrow_upward

Program IEUM Perluas Akses Layanan Keuangan bagi Jutaan Pelaku Usaha Mikro

Rabu, 09 Juni 2021 : 11.34

 

Hj. Nevi Zuairina terima cinderamata usai tampil sebagai narasumber dalam sosialisasi program IEUM.

Bukittinggi, Analisakini.id- Anggota DPR RI Komisi VI dari daerah Pemilihan Sumatera Barat II, Hj. Nevi Zuairina yang juga dikenal sebagai  Ibu UMKM Sumatera Barat, menyosialisasikan program integrasi ekosistem ultra mikro (IEUM) kepada pelaku usaha untuk wilayah Sumatera Barat di Balai Sidang Bung Hatta, Selasa, (8/6/2021).

Nevi mengatakan, kegiatan  ini sebagai bentuk dukungan untuk memperkuat pembentukan ekosistem keuangan bagi jutaan pelaku usaha kecil di Indonesia, khususnya di Sumatera Barat.    

Politisi PKS ini sangat mendukung pembentukan ekosistem keuangan bagi jutaan pelaku usaha kecil di Sumatera Barat. Program integrasi ekosistem ultra mikro ini untuk memperluas akses layanan keuangan bagi pelaku usaha kecil, termasuk para pedagang pasar atau tradisional. 

"Sama-sama kita ketahui bahwa saat ini Indonesia dan juga dunia masih berusaha melawan pandemi covid 19 dan berjuang menjaga eksistensi dari dampaknya. Banyak sektor yang terpengaruh akibat pandemi ini, salah satu sektor vital yang terdampak adalah ekonomi. Sehingga semua pihak harus berupaya untuk memberikan yang terbaik sekecil apapun dalam menyelamatkan ekonomi kita. Dan salah satu yang berperan penting dalam hal ini adalah para pelaku UMKM, khususnya Ultra mikro", kata Nevi membuka pidatonya.

Kegiatan sosialisasi program integrasi ekosistem ultra mikro ini diikuti 100 peserta mulai dari pelaku usaha mikro, UMKM dan pedagang kecil yang dibuka langsung oleh Hj.Nevi Zuarina.

"Saat ini terdapat lebih kurang 57 juta pelaku UMKM ultra mikro tersebar di indonesia yang didominasi oleh petani, pedagang tradisional, pemilik toko dan pekerja lepas. Namun baru 20 persen yang mendapatkan layanan dari institusi keuangan formal. Selama ini dalam pemenuhan kebutuhan pendanaan seringkali didapat dari sumber yang dapat memberatkan mereka, seperti rentenir dan pinjaman online berbunga tinggi. Sehingga sangat sulit bagi pelaku usaha ultra mikro untuk bisa naik kelas. Padahal pelaku ultra mikro dan UMKM ini merupakan tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional, sehingga harus diberikan support dan diselamatkan, terutama ditengah tekanan dampak pandemi Covid-19", tambah Nevi.

Politisi Perempuan Sumbar ini menjelaskan, Pemerintah melalui Kementerian BUMN didukung DPR RI akan membentuk integrasi ekosistem finansial untuk jutaan pelaku usaha ultra mikro di Indonesia. Sinergi Ekosistem Sektor Ultra Mikro akan melibatkan tiga perusahaan BUMN yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM yang ditargetkan terbentuk pada semester II tahun ini.

"Setidaknya ada 3 alasan perlunya integrasi ini,

Alasan pertama belum semua pelaku Umi-UMKM di Indonesia memperoleh dukungan yang seharusnya didapatkan. Mulai dari pendanaan murah dan pendampingan yang intens.

Kedua, integrasi ini adalah wujud semangat gotong royong membangun sebuah rumah besar untuk mendukung lebih banyak pelaku UMi-UMKM Indonesia tumbuh dan naik kelas secara sosial dan finansial pada jalur yang tepat.

Ketiga, semua dilakukan sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk memberikan keadilan bagi para pelaku usaha kecil", urai Nevi.

Dia berharap, semoga melalui ikhtiar mengkolaborasikan kekuatan dan mensinergikan keahlian dalam satu rumah besar Holding BUMN Ultra Mikro ini bisa membantu sebanyak-banyaknya pelaku usaha kecil supaya mereka bisa segera bangkit, berkembang, serta naik kelas dengan jalur yang tepat. Karena merekalah tulang punggung dan kunci pemulihan ekonomi nasional", tutup Nevi Zuairina.(***)



 

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved