arrow_upward

Perputaran Ekonomi Capai R1 Triliun, 40 Ribu Hewan Kurban Disembelih di Sumbar

Senin, 28 Juni 2021 : 20.27
Erinaldi.

Padang, Analisakini.id- Sebanyak 40 ribu hewan kurban diperkirakan dipotong untuk merayakan Hari Raya Kurban atau Idul Adha 1442 H di Sumbar. Dalam 2 minggu jelang Idul Adha tersebut terjadi perputaran ekonomi hampir Rp1 triliun. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sumbar, Erinaldi  di kantornya, Senin (28/6/2021), mengatakan, jumlah sapi yang dipotong tersebut tahun ini di Sumbar hampir sama dengan tahun lalu. Dari jumlah tersebut, hanya 75 persen bisa terpenuhi dari sapi lokal dan sisanya dari sapi luar Sumbar.

Sapi dengan jumlah 25 persen tersebut yang  masuk ke Sumbar tetap diawasi dan telah memenuhi ketentuan kesehatan dari daerah asal. Dengan demikian, sapi yang masuk pun ke Sumbar di jamin aman. Apalagi saat ini, penyakit sapi yang berbahaya seperti dulu mad cow atau anthrak tak ada lagi.

Lebih jauh disebutkan Erinaldi, sapi yang ada dijual pada banyak tempat oleh masyarakat tersebut harus mengantongi surat keterangan sapinya telah diperiksa dan aman. Petugas kesehatan dari dokter hewan kabupaten/kota telah mendatangi tempat-tempat penjualan hewan kurban tersebut, memeriksa dan mengeluarkan surat keterangan bahwa hewan tersebut sehat dan aman untuk disembelih. Bagi hewan yang ditemukan penyakit tak diberikan surat keterangan tersebut dan disarankan untuk diobati terlebih dulu. 

"Panitia kurban pun dilatih tentang pembelian dan cara penyembelihan hewan kurban. Di samping itu bagaimana cara mengiring hewan kurban supaya tetap tenang saat akan disembelih,"ujar Erinaldi.

Dikatakan Erinaldi, dengan masih kurang terpenuhinya sapi lokal saat Idul Adha menunjukan, usaha ternak di Sumbar masih menjanjikan. Oleh sebab itu, berbagai program inovasi ternak dimunculkan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dijelaskan Erinaldi, kegiatan kurban hari Raya Idul Adha tahun 1442 Hijiriyah dilaksanakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Terkait hal itu, ditekankan kepada masyarakat atau para panitia kurban, pelaksanaan pemotongan hewan kurban dan tahapan dari rangkaian pembagian hasil pemotongan pun masih dilakukan dengan protokol kesehatan yang berlaku.  

Pelaksanaan kegiatan kurban meliputi penjualan hewan kurban dan pemotongan hewan kurban serta pembanguandaging kurban yang perlu dilakukan sesuai protokol kesehatan. Untuk penjualan hewan kurban, pedagang diimbau menjual hewan kurban sesuai dengan syarat untuk dikurbankan, dan dapat dilakukan secara daring atau secara langsung di kandang penampung.

Jika dilakukan di kandang penampung maka tempat harus memenuhi persyaratan teknis, pedagang harus sehat, menyediakan sarana cuci tangan, memakai masker dan menghindari kontak fisik antara pembeli dan penjual serta dianjurkan transaksi non tunai.

Kemudian, untuk pemotongan hewan kurban, peserta yang akan menyaksikan penyembelihan harus dalam kondisi sehat, bila tidak sehat sebaiknya di rumah saja, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker dan menjaga jarak serta kontak fisik. Segera pulang setelah pemotongan hewan kurbannya.

“Namun kita mengimbau masyarakat sekitar masjid atau musala yang tidak bekepentingan tidak ikut menyaksikan pemotongan hewan kurban, guna menghindari terjadi kerumunan,”imbuhnya.

Selain itu daging kurban diantar ke rumah warga, sehingga tidak ada penumpukan orang. Ia menambahkan, tim pengawas dari yang terdiri dari penyuluh dan dokter hewan, datang seminggu jelang pelaksanaan Idul Adha. Tim pengawas turun guna memastikan kondisi hewan kurban yang akan dipotong dalam kondisi sehat. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved