arrow_upward

In Memorial Bobby Suargani, Motor Penggerak Pembangunan RPU Aia Pacah

Rabu, 30 Juni 2021 : 18.27

Bobby Suargani.

 oleh Udayana

Bobby Suargani, Putra Guci Muaro Penjalinan Padang adalah seorang anak muda dengan semangat juang dan daya ledak super tinggi. Kemampuan bertahan terhadap badai pun ibarat pertahanan Grendel timnas Italia tak gampang dibobol walaupun sudah diserang berbagai variasi serangan. 

'Cattenacio' Bobby Suargani adalah satu hal yang paling saya kagumi dari begitu banyak pengusaha muda yang saya kenal. Memulai usaha peternakan ayam di usia belia (SMA) dan bertahan terus sampai 30 tahun dengan segala macam cerita baik cerita sukses maupun bertahan ketika hampir ambruk dan bangkit lagi dengan gagah perkasa merupakan cerminan yang dapat dijadikan teladan bagi anak-anak muda yang ingin menuai prestasi lewat jalur wiraswasta. 

Menjadi pengusaha itu tidaklah semudah kelihatannya meskipun tak juga sesulit yang dipaparkan buku-buku ekonomi klasik. Yang dibutuhkan adalah semangat tempur yang tinggi dan cita-cita yang kuat seperti  ditunjukkan oleh Bobby Suargani dalam membangun bisnis di bidang ayam mulai dari peternakan, trading maupun usaha hilir berupa waralaba fried chcken yang menjamur saat ini. Tak kurang dari 35 outlet yang sudah dibangun beliau di beberapa daerah.

Perkenalan saya dengan Bobby Suargani dimulai ketika melakukan survey kelayakan Usaha Rumah Potong Ayam di Padang pada Ramadhan tahun 2019. Saya yang waktu itu diberi kepercayaan oleh Bapak Joinerry Kahar selaku ketua umum untuk menjadi ketua Bidang Investasi mendapat tugas yang cukup menantang. 

Membangun usaha yang merupakan usaha Koperasi Saudagar Minang Raya (KSMR) dalam waktu sesingkat-singkatnya di awal kepengurusan. Usaha Rumah Potong Unggas sendiri dicetuskan idenya oleh Buya Mahyeldi Ansharullah anggota KSMR yang saat itu menjabat walikota Padang dalam kesempatan pemaparan setelah acara pelantikan Pengurus Baru di Hotel Balairung Jakarta oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang juga anggota KSMR.

Peternak kita banyak yang menjadi buruh di kandangnya sendiri karena itu kita harus membuat usaha Rumah Potong Ayam modern yang lengkap dengan fasilitas cold storage agar harga ayam peternak tidak gampang dipermainkan pasar. Begitu lebih kurang spirit yang ingin dibangun oleh buya Mahyeldi ketika menyampaikan gagasannya.

Keesokan harinya saya ditugasi untuk melakukan survey bersama Bapak Rudi Chandra, anggota KSMR yang juga sudah puluhan tahun malang melintang di usaha tersebut di daerah Serang, Provinsi Banten oleh Ketua Umum dengan tugas untuk merealisasikan ide tersebut menjadi usaha yang nyata.

"Iko harus Jadi Day ! " pesan singkat beliau saat itu kepada saya.

Berbekal pesan singkat itu saya pun pergi ke Padang untuk melakukan survey menilai kelayakan pembangunan usaha Rupah Potong Unggas Modern pertama di Sumatera Barat tersebut.

Pak Rudi, ambo agak bingung Pak Rudi kan di Banten ambo di Pekanbaru kita punya kesibukan di bisnis masing-masing baa caro membangun usaha iko di Padang? Tenang pak Uday, ambo ado adiak di Padang nanti ambo kenalkan samo Bobby.

Pertemuan pertama saya dengan Bobby Suargani meninggalkan kesan yang sangat mendalam di hati saya. Optimisme, pengalaman , dan utamanya semangat juang yang tergambar dari pemaparan beliau membuat saya menjadi sangat yakin bahwa usaha ini bisa dibangun adanya sosok seperti beliau. 

Hal itu juga yang membuat saya tidak ragu untuk membawa presentasi pendirian usaha tersebut dalam kegiatan palanta mengundang calon-calon investor dari kalangan anggota KSMR yang notabene adalah mereka-mereka yang sudah lama berkecimpung di bidangnya masing-masing.

Uday, untuk RPA tidak ada FS nya lai mungkin orang tertarik untuk investasi? Kata Uni Nini Maryon Chatib saat itu. 

Saya sebetulnya juga punya kecemasan yang sama karena calon-calon investor yang kita undang dari kalangan sendiri bukanlah kaleng-kaleng. Ada pengusaha Nasional , ada pejabat baik yang masih aktif maupun mantan menteri. Ada juga profesional senior di perusahaan multi Nasional. 

"Bobby… kito mengandalkan Bobby yo tenang Da. Satu-satunya kekurangan awak adalah tidak ado jas,'' seloroh beliau waktu itu. Kekurangan yang akhirnya dituntaskan uni Nini dengan mencari rental jas di malam sebelum acara.

Presentasi tersebut akhirnya mampu merangkul 98 orang investor !!! Bobby Suargani kemudian menunjukkan kelasnya sebagai pengusaha muda yang luar biasa, pembangunan RPU sendiri akhirnya betul-betul bisa terwujud dengan sangat minimum supervisi. 

Duo Pak Rudi Chandra dan Bobby Suargani di bawah management pak Rudi Tavinos benar-benar mampu mewujudkan cita-cita tersebut dan hebatnya lagi pencetus ide Buya Mahyeldi adalah orang yang akhirnya juga meresmikan Rumah Potong Unggas Modern Pertama di Sumatera Barat tersebut karena beliau terpilih menjadi Gubernur Sumatera Barat. 

Saat peresmian saya lihat mata Bobby berkaca-kaca. “Berhasil awaklah da, alhamdulillah tagak juo RPA iko jadinyo,” Begitu ucap beliau yang kebetulan duduk di samping saya pada saat acara peresmian.

Itu pula rupanya yang menjadi  ucapan terakhir yang saya dengar dari Bobby Suargani karena setelah itu kita tidak berkomunikasi.

Sore, 28 Juni 2021 saat tidur siang, saya mendapat telpon dari Rudi Chandra memberi kabar bahwa Bobby Suargani telah dipanggil Yang Kuasa. Tak jelas perasaan saya saat itu. Rasa kehilangan yang mendalam membuat saya hampir tak bisa mengucapkan apa-apa.

Selamat Jalan Adinda Bobby Suargani, Insya Allah akan ditempatkanNya di surga terbaik disisi-Nya. Kami akan selalu mengenangmu sebagai motor penggerak utama pembangunan RPU Aia Pacah Padang. Sepanjang kita melihat RPU tersebut, kita pasti akan ingat  Bobby. 

Innalillahi wainna illaihi rojiun. Harimau Mati meninggalkan belang, Manusia mati meninggalkan Nama.

Dumai 30 Juni 2021

(penulis anggota KSMR)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved