arrow_upward

Wagub Audy Joinaldy Sebut Peringatan Harkitnas ke-113, Momentum Memutus Mata Rantai Covid-19

Kamis, 20 Mei 2021 : 18.35


Wagub Sumbar Audy Joinaldy bersama staf ahli gubernur Sumbar Bidang Ekonomi dan Keuangan Delliyarti, staf ahli gubernur Sumbar Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Enifita Djinis, dan Kepala Dinas Kominfo Sumbar Jasman, usai ikuti upacara Harkitnas secara virtual. (humas)


Padang, Analisakini.id- Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menyebut Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) merupakan momentum untuk merefleksikan diri dan bersama-sama dalam usaha memutus mata rantai Covid-19. Ini juga upaya agar tidak terdampak bagi kehidupan terutama di bidang ekonomi dan sosial.

"Pandemi Covid-19 berhasil membangun kita untuk mengubah kebiasaan kita secara drastis, seperti interaksi atau tatap muka di dunia nyata yang berpindah ke dunia virtual dengan memanfaatkan kemajuan teknologi telekomunikasi," terang Wagub Audy usai upacara peringatan Harkitnas ke-113 yang diikuti secara virtual, Kamis (20/5/2021) di ruang kerjanya.

Audy menjelaska, dengan kondisi ini, Indonesia bahkan di seluruh dunia, tanpa sadar, melakukan perubahan atau pemanfaatan teknologi digital untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan dari non digital menjadi digital.  

"Sesuai dengan tema Harkitnas, Bangkit!  Kita Bangsa yang Tangguh!, untuk itu saya mengajak dengan peringatan Harkitnas ini menjadi titik awal dalam membangun kesadaran untuk bergerak mengatasi permasalahan permasalahan yang muncul untuk bersatu padu memutus rantai Covid-19, sehingga pembangunan semakin berkualitas," ajaknya. 

Sebelumya, dalam upacara tersebut, Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Johnny G. Plate mengatakan, selama 113 tahun lalu, perhimpunan Boedi Oetomo meletakkan dasar-dasar kebangkitan nasional bagi bangsa Indonesia.  

Ada tiga hal penting yang diretas Boedi Oetomo adalah pertama, cita-cita untuk memerdekakan cita-cita rasa;  kedua, memajukan nusa dan bangsa;  serta ketiga, mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia.  

Tiga hal di atas merupakan substansi makna kebangkitan nasional yang harus dipertahankan dan diaktualisasikan lintas generasi.  Senantiasa diterapkan dalam kerangka dinamis sesuai konteks zamannya.  Pada era prakemerdekaan, kebangkitan nasional yang mampu menjadi ruh gerakan perlawanan terhadap hegemoni penjajah.  

"Dalam konteks ini, mari kita maknai sebagai kebangkitan nasional yang menjadi faktor pemersatu (faktor penegakan) untuk mengembangkan demokratisasi di segala bidang, mewujudkan keadilan, hukum, kemakmuran dan kesejahteraan rakyat," kata Menteri Kominfo.

Agenda kontekstual yang sejatinya lebih dari cukup untuk mengantarkan bangsa Indonesia ke cita-cita ketiga yang diretas Boedi Oetomo. Ini sesuai dinamika kehidupan bangsa saat ini.  

"Untuk itu, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno sengaja menjadikan lahirnya organisasi Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme di Indonesia.  Ketika saat ada ancaman pemecahan masalah antargolongan dan ideologi," sebutnya.  

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional saat ini sejatinya dapat dijadikan untuk menggalang kebangkitan kebangkitan sebagai bangsa yang tangguh. Bangkit!  Kita Bangsa yang Tangguh! ". 

"Tema ini mengingatkan kebangkitan nasional mengajari kita untuk selalu optimistis menghadapi masa depan. Kita hadapi semua tantangan dan masalah bersama-sama sebagai pewaris ketangguhan bangsa ini. Tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19," terangnya. 

Pandemi yang sudah melanda di dunia masyarakat harus bersiaga menghadapi ancaman gelombang baru pandemi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak atau menghindari kerumunan. 

Tangguh juga dalam menghadapi beragam tantangan selama masa pandemi dengan beredarnya banyak misinformasi, disinformasi dan hoaks.  Ditujukan untuk menjaga kesatuan sebagai bangsa. 

"Mari kita manfaatkan ruang digital secara tepat dan bijak, katakan tidak pada segala jenis hoaks, ujaran kebencian dan berbagai jenis tempat digital yang mencederai semangat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dan diisi dengan hal yang bermanfaat untuk kemajuan ekonomi, khusus ekonomi digital yang berkembang dari waktu ke waktu," ajak Menteri Kominfo. 

Tangguh dalam kebersamaan untuk bahasa ekonomi nasional. Salah satu peluang yang bisa dimanfaatkan adalah ekonomi digital.  Di tengah pandemi, bisnis dagang berbasis digital ini bahkan diproyeksi tumbuh 33,2 persen dari 2020 yang mencapai Rp253 triliun menjadi Rp337 triliun pada 2021. 

Peningkatan jumlah transaksi lewat e-commerce juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakat, serta  terus mengakselerasi perkembangan fintech dan digital banking.

"Hari Kebangkitan Nasional mengingatkan kita kepada semangat untuk bergerak sebagai bangsa, dengan memandang perbedaan pendapat, agama, ras, dan golongan.  Mimpi kita untuk tancap gas memacu ekonomi dan kemajuan peradaban sebagai simbol kebangkitan bangsa.  Menuju Indonesia Digital, Semakin Digital Semakin Maju!," kata Menteri.

Ikut mendampingi Wagub Audy dalam upacara secara virtual itu staf ahli gubernur Sumbar Bidang Ekonomi dan Keuangan Delliyarti SM, staf ahli gubernur Sumbar Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan Enifita Djinis dan Kepala Dinas Kominfo Sumbar Jasman.(***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved