arrow_upward

Ustadz Tengku Zulkarnain, Doa Kita dan Harapan Kita

Senin, 10 Mei 2021 : 23.31

 

Anwar Abbas


Oleh Anwar Abbas

Kepergian ustadz Tengku Zulkarnain bagi saya betul-betul mengejutkan karena saya duga beliau sehat-sehat saja. Sebab tanggal 5 Mei yang lalu beliau masih membalas WhatsApp saya.   Tapi malam ini takdir yang telah ditetapkan Tuhan sudah menimpa diri beliau karena seusai azan maghrib dan waktu berbuka beliau sudah dipanggil oleh Allah swt karena Covid-19.

Di mata saya ustadz Tengku Zulkarnain adalah seorang ulama, dai atau ustadz yang baik dan konsisten di jalur dakwah. Ini adalah satu hal yang tentu tidak terbayang oleh teman-temannya sewaktu muda karena beliau ini seperti kita ketahui di masa mudanya adalah seorang penyanyi dan pandai bermain musik. Tapi karena ketertarikan beliau dengan dunia dakwah maka dunia seni dan tarik suara tersebut boleh dikatakan beliau tinggalkan. Lalu beliau menempa diri dalam bidang keagamaan dan  berdakwah ke mana-mana. Tidak hanya ke daerah-daerah perkotaan di berbagai penjuru tanah air tapi juga ke pelosok-pelosok negeri yang terasing sekalipun yang harus beliau tempuh dengan  menghadapi medan yang berat dan  tidak mudah seperti jalan yang jelek atau gelombang laut yang besar karena harus berdakwah ke pulau-pulau. 

Bahkan di samping itu beliau juga sering berdakwah ke berbagai negara.  Saya rasa sudah lebih 20 negara yang beliau kunjungi untuk kepentingan dakwah. Dalam berdakwah Seperti kita ketahui Pak Tengku dikenal sebagai seorang ustaz yang kalau bicara blak-blakan dan menyampaikan masalah apa adanya. Oleh karena itu banyak orang yang senang tapi juga banyak orang yang tidak suka. Dan ketika kami ketemu di mui karena beliau adalah salah seorang wakil sekjen di mui beliau sering bercerita kepada saya sebagai sekjen. Topik dan wilayah percakapan kami sangat banyak dan  luas karena menyangkut  berbagai masalah yang terkait dengan kehidupan sosial,  ekonomi,  agama dan politik di negeri ini serta juga sejarah hidup dan perjuangan beliau. 

Beliau dalam kesimpulan saya  adalah seorang anak yang sangat-sangat sayang dan patuh  sekali kepada ibu atau orang tuanya. Oleh karena itu dalam kesimpulan saya pak Tengku Zulkarnain ini adalah orang baik.  Oleh karena itu kepergian beliau  telah membuat banyak orang  bersedih karena  merasa kehilangan sosok ulama ustadz dan dai yang mereka sayangi dan kagumi. Tetapi untuk diri beliau sendiri saya rasa kepergian beliau ini akan sangat-sangat menguntungkan bagi dirinya karena beliau meninggal di hari-hari mendekati usianya bulan suci Ramadhan dan meninggal  karena wabah Covid-19. 

Nabi Muhammad Saw mengatakan barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan  dan menegakkan serta mengisi malamnya  dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka dosa-dosanya yang terdahulu kata nabi akan diampuni oleh Allah swt. Dan juga nabi berkata  barangsiapa yang meninggal karena wabah maka matinya kata nabi adalah masuk ke dalam kategori mati syahid. Jadi dalam kesimpulan saya  beliau kembali menghadap Allah swt dalam keadaan bersih dari dosa dan kematian yang beliau alami jelas-jelas masuk ke dalam kategori mati yang sangat-sangat dihormati dan dimuliakan oleh Allah swt  Jadi  insya Allah dengan terjadinya peristiwa ini pada diri beliau , beliau kembali menghadap Allah swt dalam keadaan suci dari dosa . 

Untuk itu karena dosa beliau kepada Allah berdasarkan hadits-hadits yang ada hanya Allah yang bisa mengampuni , senentara   dosa beliau kepada sesama yang bisa mengampuninya  adalah teman-teman sesama dari beliau sendiri. 

Untuk itu saya memohon dengan sangat kepada semua pihak agar dapat memaafkan dosa dan kesalahan beliau kalau ada agar kepergiannya menghadap Allah swt benar-benar bersih dari dosa baik kepada Allah swt maupun kepada sesama. Tks. (Penulis Wakil Ketua Umum MUI Pusat).

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved