Presiden Jokowi saat meninjau Jalan Tol Trans Sumatera ruas Pekanbaru-Padang, Seksi Pekanbaru-Bangkinang /Tangkapan layar YouTube/@Sekretariat Presiden// |
Padang, Analisakini.id-Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menjadi perhatian lantaran 'terpeleset' lidah dan menyebut Provinsi Padang dalam salah satu pidatonya. Pernyataan Jokowi tersebut Itu terjadi saat ia menyampaikan pidato dalam kunjungannya meninjau Tol Sumatera, Rabu (19/5/2021).
Diketahui dalam pidatonya tersebut Jokowi terlihat menyampaikan pernyataan tanpa teks sehingga menyebut Provinsi Padang padahal maksudnya adalah Sumatera Barat.
Menanggapi hal itu, politisi Partai Demokrat, Yan Harahap menyebut kesalahan penyebutan Provinsi Padang oleh Jokowi adalah sesuatu hal yang fatal. Kejadian tersbut adalah keterlaluan bahkan memalukan dan mencerminkan minimnya wawasan.
"Seorang Kepala Negara salah menyebut nama Provinsi di negara yang ia pimpin itu keterlaluan, bahkan memalukan! jadi makin terlihat 'minim' wawasan," kata Yan Harahap melalui Twitter pribadinya dikutip Analisakini.id, Rabu (19/5/2021).
Namun demikian, Yan Harahap menyarankan agar Jokowi meminta maaf ketimbang membela secara berlebihan. "Cukup sarankan Pak Jokowi minta maaf atas kesalahan ucapnya, tak usah membela berlebihan," tegasnya.
Berbeda dengan pernyataannya, politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Faldo Maldini justru menyatakan pembelaannya. Faldo Maldini mengatakan pernyataan Jokowi merujuk pada Provinsi Sumatera Barat.
"Tentu, itu merujuk ke Sumbar. Yang penting jalannya gak salah arah aja ke provinsi lain," kata Faldo Maldini melalui Twitternya Rabu (19/5/2021).
Ia mengatakan istilah Padang bagi orang luar Sumatera Barat identik dengan daerah atau etnis sehingga sering disebut dalam tagline wisata 'Taste of Padang'.
"Bagi orang luar Sumbar, kata 'Padang' sangat kuat, mengacu ke daerah atau etnis. tagline wisata Pemprov aja 'Taste of Padang'. Tapi banyak yang senang ributin ginian, ya boleh aja," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam kunjungannya meninjau pembangunan tol Trans Sumatera, seperti dikutip dari galamedianews.com, Jokowi menyampaikan pembangunan Tol kini sudah berjalan mencapai kurang lebih 40 km.
"Pagi hari ini saya mengunjungi dan melihat progres perkembangan pembangunan jalan tol Trans Sumatera di ruas Dumai-Pekanbaru dan berada di sirip Pekanbaru-Palembang dan nanti kita ke arah Padang, sudah berjalan kurang lebih 40 km dan kita harapkan progresnya makin hari makin panjang," demikian kata Jokowi dilansir dari YouTube Sekretariat Negara Rabu (19/5/2021).
Barulah selanjutnya Jokowi nampak terpeleset dan menyebut Padang sebagai provinsi. Padahal seperti diketahui, Padang adalah salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat.
"Sekali lagi dengan terbukanya banyak ruas-ruas jalan tol, kita harapkan mobilitas barang mobilitas orang bisa dipercepat dan kita memiliki daya saing tinggi terhadap negara-negara lain dan produk-produk yang ada baik yang ada di Provinsi Riau dan Provinsi Padang nantinya akan memiliki daya saing yang baik terutama dalam rangka dalam bersaing dengan produk-produk negara lain," ujar Jokowi.
Pernyataan Jokowi tersebut lantas menjadi buah bibir dan banyak dibagikan cuplikan videonya di media sosial.(***)