arrow_upward

Operasi Ketupat Singgalang , 6 Mei sampai 17 Mei 2021

Rabu, 05 Mei 2021 : 21.13

 



Padang, Analisakini.id-Forkopimda Sumatera Barat (Sumbar), mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Singgalang 2021 yang dipimpin Wakapolda Sumatera Barat Brigjen Pol Edi Mardianto, Rabu (5/5/2021) pagi di lapangan Imam Bonjol Padang.

Wakil Gubernur Sumatera Barat ikut menghadiri Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Singgalang 2021. 

Diawali dengan pemeriksaan pasukan oleh pemimpin apel dan Wakapolda Sumbar dilanjutkan dengan penyematan pita tanda dimulainya Operasi Ketupat 2021, kepada empat anggota perwakilan dari TNI, Satuan Lalu Lintas, Sat Brimob, dan Dinas Perhubungan.

Menurut Wagub Sumbar Audy Joinaldy jelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H trend kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan yang disebabkan oleh peningkatan aktivitas masyarakat jelang akhir bulan suci Ramadhan.

Wagub juga mengapresiasi Polri dan TNI bersama pihak terkait berkerjasama melakukan pengorbanannya dalam rangka menjamin keamanan di bulan suci Ramadan dan menyambut hari raya Idul Fitri serta pencegahan penyebaran Covid-19 di Sumbar.

"Untuk itu saya mengajak masyarakat Sumbar bisa mendukung kebijakan pemerintah, semoga semuanya bisa berjalan dengan baik tanpa mengurangi makna dari hari raya," kata Audy Joinaldy.

Pada kegiatan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Singgalang 2021 tersebut, bertindak selaku pimpinan apel Wakapolda Sumbar membacakan amanat Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si yang intinya menyebutkan tujuan Operasi Ketupat tahun ini untuk menekan angka virus corona uang berisi pengawasan dan penindakan protokol kesehatan (prokes).

"Operasi Ketupat 2021 digelar secara serentak di Indonesia, mulai dari 6 Mei 2021 hingga 17 Mei 2021, agar masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan aman dan nyaman terhindar dari bahaya Covid-19," kata Wakapolda Sumbar.

Wakapolda Brigjen Pol Edi Mardianto menyebutkan, Apel gelar pasukan ini dilaksanakan sebagai bentuk pengecekan akhir kesiapan pelaksanaan Operasi Ketupat Singgalang 2021 dalam rangka pengamanan hari raya Idul Fitri 1442 H, baik pada aspek personel maupun sarana prasarana, serta keterlibatan unsur terkait seperti TNI, Pemda, dan mitra kamtibmas lainnya.

Sasaran pengamanan dalam Operasi Ketupat 2021 tersebut adalah orang maupun aktifitas masyarakat menjelang perayaan Idul Fitri dan diakhir bulan suci ramadhan serta pelarangan mudik lebaran.

Wakapolda menjelaskan, menjelang hari raya Idul Fitri 1442 H tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 2,03%. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan aktivitas masyarakat khususnya menjelang akhir bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri. 

Berkaitan dengan hal tersebut, Pemerintah telah mengambil kebijakan larangan mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 H.

Semangat dalam Operasi Ketupat 2021 adalah upaya Polri dalam mencegah penyebaran Covid-19 melalui penyekatan dan penegakan terhadap protokol kesehatan dan langkah-langkah preemtif dan preventif secara humanis

"Tujuan yang ingin dicapai adalah masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan rasa aman dan nyaman serta terhindar dari bahaya Covid-19," ucap Edi Mardianto.

Beberapa point penting dalam sambutan diantaranya menjamin ketersediaan bahan pokok dan pengendalian harga, melakukan koordinasi dengan satgas covid serta pengawasan secara ketat terhadap tempat-tempat wisata dengan membatasi jumlah pengunjungnya. 

"Selain itu, kita lakukan patroli gabungan secara periodik untuk memastikan tidak terjadi kerumunan di sentra perekonomian dan keramaian sekaligus lakukan imbauan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," sebutnya.

Namun pada kenyataan banyak masyarakat yang melaksanakan mudik mendahului atau "curi start mudik". Selain itu, peningkatan aktivitas masyarakat pada bulan Ramadhan, menjelang, pada saat, dan pasca hari raya Idul Fitri tentu saja sangat berpotensi meningkatkan penyebaran Covid-19 khususnya di pusat keramaian, pusat belanja, stasiun, terminal, bandara, pelabuhan, tempat wisata, dan lain-lainnya.

Di akhir amanat, Wakapolda Sumbar mengatakan, Kapolri menekankan kepada segenap jajarannya untuk menyiapkan mental dan fisik serta jaga kesehatan, melakukan deteksi dini, meningkatkan kepekaan, kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam melaksanakan pengamanan dan antisipasi terhadap kemungkinan terjadinya aksi teror dan kriminalitas.

"Polda Sumbar bersama Korem 032/Wirabraja siap mendukung kebijakan pemerintah berkaitan dengan larangan mudik. Pihaknya akan melakukan berbagai cara untuk mencegah masyarakat mudik pada lebaran 2021," ungkapnya.

Menurut dia, salah satu tujuan dari larangan mudik adalah menekan laju penyebaran Covid-19.

"Ada 10 pos penyekatan ini dilakukan pada tujuh wilayah polres, pos penyekatan akan menjaga pintu masuk darat wilayah Sumbar," terang Wakapolda.

Pos tersebut dipersiapan di setiap daerah perbatasan antara provinsi Jambi, Riau, Bengkulu hingga Sumut, bergabung dengan instansi pemda lainnya. 

Selain itu pihaknya juga mengantisipasi jalur alternatif atau jalur tikus yang mungkin dimanfaatkan para pemudik. Personel akan disiapkan di jalur tersebut.

"Terutama di wilayah Limapuluh Kota banyak jalur tikus, personel akan kami siagakan juga," jelasnya.

Dengan digelarnya operasi Ketupat Semeru 2021 ini, pihaknya berharap kondisi Kamtibmas di Sumbar tetap kondusif dan mampu menekan penyebaran Covid-19 khususnya menjelang, pada saat dan pasca Lebaran di Sumbar. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved