Pasaman Barat, Analisakini.id - Bupati Pasaman Barat melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Pasbar, Yudesri. S. IP. M. Si kecewa terhadap pelaku usaha sawit yang ada di Pasaman Barat. Soalnya, realisasi CSR sangat minim.
Dirinya menganggap, selama ini industri sawit di Pasaman Barat (Pasbar) belum memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat. Padahal Pasaman Barat disebutnya sebagai penghasil CPO terbesar di Provinsi Sumatera Barat.
"Masyarakat yang berada di sekitar kawasan sawit masih tertinggal dan miskin. Maka ini akan ada dampak untuk perkebunan sawit. Apalagi perusahaan dan bosnya kebanyakan di Jakarta dan Medan," ujar Yudesri di Simpang Empat, Minggu (10/4/2021).
Apalagi, sebagian besar daerah tertinggal ada di kawasan perkebunan kelapa sawit. Investor yang baik adalah yang bisa melihat juga investasi masyarakat di daerah itu.
Dirinya berpesan, jangan sampai Pasaman Barat kaya sumber daya alam tapi miskin sumber daya manusia.
Pemkab Pasaman Barat mengimbau semua perusahaan yang beroperasi di Pasbar, baik perusahaan perkebun, Pabrik Cruit Palm Oil (CPO) maupun perusahaan lainnya, untuk meningkatkan kepeduliannya kepada masyarakat yang ada di sekitar lingkungan perusahaan.
"Selain diminta kepedulian perusahaan terhadap lungkunganya, juga diharapkan partisipasinya dalam membangun Kabupaten Pasaman Barat ke depannya," pinta Yudesri. (bis)