Padang, Analisakini.id-Sumatera Barat kehilangan salah satu putra terbaiknya. Pamong senior, tokoh pemekaran Pasaman Barat dan Sekretaris Daerah Sumbar periode 2002-2005 Rusdi Lubis, meninggal dunia Selasa (27/4/2021) pukul 03.00 WIB dini hari, di Padang.
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Buya Mahyeldi bersama Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Pj. Sekdaprov, Ketua TP. PKK Sumbar beserta kepala OPD dan pejabat dari kabupaten/kota memberikan penghormatan terakhir kepada pria kelahiran Ujung Gading, Pasaman 75 tahun lalu ini, di Kantor Gubernur Sumbar, Selasa siang.
Sebelumnya, Almarhum yang meninggalkan 1 istri dan 4 anak ini dishalatkan di Masjid Iqra' di komplek rumahnya di Alai Parak Kopi, kemudian dilanjutkan di Masjid Raya Sumbar. Shalat diimami langsung oleh salah seorang putra almarhum.
Di awal acara pelepasan, Kepala Bappeda Sumbar Hansastri mewakili pihak keluarga menyampaikan terimakasih pada Pemerintah Provinsi yang sudah memberikan kehormatan melalui acara pelepasan sekaligus permohonan maaf jika almarhum selama bertugas di Pemprov Sumbar ada kesalahan.
"Pergaulan selama bertugas dan bahkan 15 tahun setelah pensiun, beliau masih banyak berinteraksi dengan jajaran Pemda Sumbar. Dalam interaksi tersebut jika ada kesalahan beliau, atas nama keluarga besar Rusdi Lubis, saya mohon dimaafkan," ujar Hansastri yang istrinya adalah adik bungsu dari istri almarhum Rusdi Lubis.
Hansastri juga menyebut salah satu prinsip hidup Rusdi Lubis yang pernah disampaikannya dan selalu diterapkan selama hayatnya adalah berusaha agar setiap hari itu ada paling kurang ada 1 orang yang ditolong dan dimudahkan urusannya.
Gubernur Sumatera Barat Buya Mahyeldi menyampaikan rasa kehilangan yang sangat besar atas kepergian almarhum Rusdi Lubis yang sering berinteraksi dengannya saat menjadi anggota DPRD Sumbar.
Menurutnya, begitu banyak keteladanan dan pengajaran yang diberikan selama almarhum menjabat di Kota Padang, Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi hingga Provinsi Sumbar. Bahkan karya tulisnya juga banyak yang menjadi acuan bagi banyak Pamong dan ASN sampai sekarang.
"Kita Pemprov Sumbar dan sebagian besar masyarakat Sumbar merasakan kehilangan. Begitu banyak karya-karya beliau dan kader-kader beliau. Semoga didikan, pengajaran yang telah beliau berikan akan menjadi amal sholeh bagi pak Rusdi Lubis. Termasuk prinsip hidup beliau untuk tidak melewatkan satu hari tanpa membantu memudahkan urusan orang, itu sangat luar biasa. Keteladanan dari beliau ini mari kita tiru, kita pelihara dan terus dilaksanakan,"
"Saya banyak berinteraksi dengan beliau, khususnya ketika saya di DPRD Sumbar. Sering bertemu beliau itu di masjid. Beliau berpisah dengan kita dalam keadaan tersenyum, semoga almarhum husnul khotimah. apalagi ini di bulan Ramadhan. Kepada keluarga, anak-anak agar mendoakan dan bersabar dengan taqdir ini," ungkap Mahyeldi.
Usai acara pelepasan, jenazah dibawa ketempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang.(rel/***)