arrow_upward

Pakar Unand Teliti Kesiapsiagaan Terhadap Covid-19 dalam Pengurangan Risiko Bencana, Ini Kata Gubernur

Minggu, 18 April 2021 : 15.04

 

Gubernur Sumbar Mahyeldi bersama Prof Bambang Istijono dan para peneliti Unand lainnya. (ist).

Padang, Analisakini.id- Kesiapsiagaan terhadap Covid-19 penting dilakukan secara optimal dan seyogyanya diintegrasikan ke dalam pengurangan risiko bencana sehingga dampak yang ditimbulkannya bisa diminimalisir.

"Itu harapan kita sehingga bencana non alam pandemi Covid-19 yang masih terjadi saat ini dapat menjadi landasan untuk bergerak dalam rangka pemulihan termasuk di Sumbar. Kita mendukung penelitian yang dilakukan para pakar Unand soal ini dan tentu menjadi masukan berharga bagi Pemprov Sumbar, terutama dalam mengupayakan pengurangan risiko bencana terkait dengan dampak Covid-19" kata Gubernur Sumbar Mahyeldi kepada wartawan, Sabtu (17/4/2021) usai menerima beberapa pakar Unand di gubernuran.

Mahyeldi menyebutkan pandemi Covid-19 telah merontokkan sektor perekonomian masyarakat dan daerah. Namun tentu harus disikapi dengan berbagai kebijakan yang bermuara kepada kebangkitan ekonomi dan ketahanan masyarakat terkait dengan bencana, tak terkecuali bencana non alam seperti pandemi Covid-19.

Menurut dia, dalam konteks penanganan pandemi Covid-19, pemerintah sudah melakukan beberapa langkah. Bahkan di Sumbar dilahirkan konsep nagari tageh, kongsi Covid-19 dan sebagainya serta kearifan lokal lainnya.

"Pemprov Sumbar berharap ada lagi terobosan-terobosan lain agar bencana non alam Covid-19 bisa dihadapi. Singkat kata, pengurangan risiko bencana teraplikasi di lapangan sehingga dampak yang ditimbulkan, bisa ditekan sedemikian rupa," terang Mahyeldi.

Tim pakar Unand Prof. Bambang Istijono dalam kesempatan itu menjelaskan wabah Covid-19 adalah peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah manusia. Risiko yang ditimbulkan luar biasa dan hal ini butuh banyak penguatan. Di banyak negara, tidak memiliki pengalaman operasional dalam menangani perencanaan kesiapsiagaan kombinasi bahaya alam dan biologis.

"Penelitian ini akan memberikan wawasan tentang beberapa masalah kritis yang perlu dipahami dengan lebih baik untuk meningkatkan kesiapsiagaan epidemi dan pandemi. Tegasnya, kesiapsiagaan terhadap pandemi harus terpadu dan membangun ketahanan nasional sampai ke daerah yang mengintegrasikan  kesehatan masyarakat dan manajemen risiko bencana,"kata Bambang.

Ditambahkan Dr. Taufika Ophiyandri, tujuan khusus penelitian antara lain adalah untuk mengeksplorasi sejauh mana perencanaan kesiapsiagaan Covid-19 saat ini tertanam dalam perencanaan PRB dan perencanaan tingkat nasional sebagai bahaya biologis.

Lalu, mengindentifikasi bagaimana aspek kesehatan masyarakat diintegrasikan dengan lebih baik ke dalam PRB dan perencanaan ketahanan dalam memerangi tantangan ganda dari bencana lain dan Covid-19.

Rencana capaian jangka pendek dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan peran sistem kesehatan masyarakat dalam perencanaan kesiapsiagaan PRB. Kajian literatur Covid-19 akan memberikan gambaran tentang posisi perencanaan kesiapsiagaan Covid-19 dalam kerangka PRB di Indonesia.

Disebutkan, penelitian yang didukung oleh Newton Find ini akan dilaksanakan 24 bulan yang dipimpin oleh Prof Dilantai Amaratunga dan Prof. Richard Haigh (Universitas Huddersfield Inggris) dan Dr. Taufika Ophiyandri (Unand).

Para peneliti bekerjasama dengan instansi pemerintah dan daerah terkait, termasuk BNPB, Pemprov Sumbar, Pemko Padang dan UNDRR.(***)









 


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved