arrow_upward

Menparekraf Sandiaga Uno : Geopark Sumbar Lebih Panjang dari San Andreas Fault California

Rabu, 21 April 2021 : 20.26

 

Menparekraf RI Sandiaga Uno didampingi Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy disambut dengan siriah dalam carano di BIM. (humas).

Padang Pariaman, Analisakini.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahudin Uno berkunjung ke Sumatera Barat. Kunjungan ini merupakan gerak cepat  dari hasil rapat koordinasi dengan beberapa Bupati dan Walikota di Sumbar melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Barat. 

"Ini bagian kita membangkitkan sektor pariwisata dan menindaklanjuti industri kuliner yang mendunia yakni rendang dan wisata yang memadukan nature and culture berbasiskan budaya dan keindahan alam," kata Sandiaga Salahudin Uno yang didampingi Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi dan Wagub Audy Joinaldy dalam acara penyambutan di Bandara Internasional Minangkabau,  Rabu (21/4/2021). 

Menurut Sandi, hal ini juga bagian dari geber atau gerak bersama. Tidak mungkin bergerak sendiri, jadi pihaknya mengajak dari institusi pendidikan, usaha dan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota. 

"Kita rangkul dan gercep, geber  dan gaspol atau garap semua potensi, agar kita bertahan dan bangkit untuk pulihkan ekonomi kita", ujarnya spontan.

Lebih lanjut dikatakan Sandi ungkapkan ada penyampaian Gubernur menitipkan dua destinasi, satu Geopark yang di Sumbar. 

 "Mulai Geopark Silokek Sijunjung, Solok Selatan, Sawahlunto, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Ini geopark yang terpanjang  di dunia sama dengan geopark San Andreas Fault (patahan San Andreas) yang terkenal di California itu namun masih kalah panjangnya dari patahan yang ada di Sumbar ini" ujarnya.

Kemudian,objek wisata Ombilin Sawahlunto. Ini akan menjadi wisata berbasis Heritage."Harapan saya ini mampu membangkitkan semangat kita membuka peluang kunjungan wisata tentunya dalam bingkai disiplin protokol kesehatan agar aman tidak terkonfirmasi penyebaran wabah Covid-19," terangnya. 

Sementara itu terkait larangan mudik kata Sandiaga menjadi suatu keprihatinan dari semua pihak.  Keputusan itu diambil sangat berat sekali tapi untuk menekan angka penurunan Covid-19 perlu meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, akhirnya larangan mudik dilakukan. 

"Saya ke sini karena mendapat laporan bahwa penerbangan sudah mulai sulit, karena larangan mudik itu mulai tanggal 6, mengejar sampai tanggal 5 itu banyak yang melakukan kunjungannya sebelum larangan mudik tersebut," jelasnya. 

Menparekraf RI itu juga menyebutkan ke depan wisata akan berbasis peningkatan kualitas bukan lagi jumlahnya, bukan kuantitas tapi kualitasnya juga aspek CHSE. 

"Kita lihat Sumbar sudah luarbiasa dan kita juga ingin masukan dari pak gubernur mengenai menata ulang potensi pariwisata muslim friendly atau ramah muslim. Ini karena Sumbar sudah punya pengalaman dan sudah ada perda. Saya ingin menggali dan tentunya memastikan potensi yang ada ini bisa kita kembangkan, "imbuhnya. 

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah mengatakan selama ini Sumbar sudah banyak mendapat penghargaan kuliner, hotel, juga restoran.

"Kita pada dasarnya sudah memenuhi syarat yang disampaikan oleh pak Menteri dan tadi bagaimana kepatuhan disiplin protokol kesehatan menjadi sesuatu yang penting," ungkap Mahyedi.

Mahyeldi tegaskan, apa -apa yang ada di perda sudah bagus, dalam membangun adaptasi kebiasan baru masyarakat untuk terhindar dari penyebaran wabah covid 19. Dan  dalam tahun ini sudah disiapkan turunan dari perda tersebut. 

"Insyaallah Sumbar paling siap, dengan turunan perda itu akan mampu memberikan penerapan prokes yang prima, karena ini sesuai kearifan lokal," jelasnya. (ef)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved