arrow_upward

KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, 2017 ARA San Juan Bernasib Sama, 44 Kru Tewas Semua

Jumat, 23 April 2021 : 08.58

 

Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat berlabuh. (Antara)

Jakarta, Analisakini.id- Kabar mengejutkan datang dari tanah air setelah Kapal Selam kebanggaan tanah air KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak di perairan Bali.

Kapal selam buatan Jerman itu membawa 53 orang, terdiri dari seorang komandan satuan, 3 personel arsenal, dan 49 anak buah kapal (ABK).

Secara teknis, KRI Nanggala-402 berasal dari Type 209/1300 yang dibuat galangan kapal Howaldtswerke di Kiel, Jerman Barat, yang dipesan Indonesia pada 1977, dan memasuki dinas aktif pada 1981.

Hilangnya KRI Nanggala-402 yang dijuluki 'Monster Bawah Laut' ini menambah daftar buruk portofolio kapal selam buat Jerman.

Soalnya pada 2017 lalu, peristiwa tragis yang sama juga dialami kapal selam Argentina yang hilang kontak juga diketahui buatan Jerman dengan tenaga diesel dan pendorong listrik itu pertama kali dipakai pada 1983.

Dikutip dari indozone.id, kapal selam ARA San Juan menghilang di titik 430 kilometer lepas pantai Argentina pada 15 November 2017.

Kapal selam tersebut dibuat oleh perusahaan Thyssen Nordseewerke, Emden, Jerman Barat.

Kapal selam ARA San Juan yang hilang hampir setahun lalu terdeteksi di kedalaman 800 meter di bawah permukaan laut di lepas pantai Semenanjung Valdes, Patagonia.

Kapal yang membawa 44 orang kru itu ditemukan Angkatan Laut Argentina setelah upaya pencarian dengan robot bawah laut.

Dilansir ABC, Sabtu (17/11/2018), AL Argentina mengatakan kapal selama ini positif ditemukan menggunakan robot bawah laut yang dikendalikan jarak jauh di atas kapal Amerika Ocean Infinity. Perusahaan swasta itu disewa pemerintah Argentina buat mencari kapal selam tersebut.

Angkatan Laut Argentina sebelumnya mengatakan dalam akun Twitter, mereka tengah menyelidiki sebuah 'objek dengan panjang sekitar 60 meter' yang terdeteksi di dalam lautan.

Penemuan ini diumumkan dua hari setelah keluarga dari para kru menggelar upacara peringatan satu tahun hilangnya kapal selam itu pada 15 November 2017.

Polisi federal Januari lalu menggeledah markas Angkatan Laut setelah kepala AL dipecat akibat peristiwa itu. Kapal selam San Juan sedang dalam perjalanan kembali dari Mar del Plata ketika hilang kontak.

AL mengatakan kapten kapal pada 15 November melaporkan ada kebocoran dan air masuk ke dalam kapal. Beberapa jam kemudian terdengar ledakan yang terdeteksi di lokasi dan waktu yang berdekatan dengan lokasi terakhir San Juan.

AL mengatakan ledakan itu bisa disebabkan oleh 'konsentrasi hidrogen' dipicu masalah baterai seperti yang dilaporkan kapten. Argentina akhirnya mengakhiri pencarian para penyintas setelah dibantu 18 negara. Namun AL tetap melanjutkan pencarian.(***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved