arrow_upward

Kasus Positif Bertambah, Gubernur Sumbar Ambil Langkah Strategis Penanganan Covid-19

Kamis, 22 April 2021 : 20.26

Padang, Analisakini.id-Gerak cepat, sehari pasca melonjaknya angka konfirmasi penderita Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar), yang mencapai 514 kasus, Gubernur Sumbar, Mahyeldi bersama DPRD Sumbar dan jajaran Forkopimda Sumbar langsung menggelar rapat koordinasi melalui vidcon dengan seluruh bupati dan walikota dan instansi terkait lainnya, di Auditorium Gubernuran, Kamis (22/4/2021).

Hadir dalam rapat tersebut, anggota DPRD Sumbar Suwirpen Suib, Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto, Danrem 032/WB Kol.Inf. Arif Gajah Mada, Kejati Sumbar, serta pimpinan OPD terkait. 

Sementara secara virtual hadir di antaranya Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar, Bupati 50Kota dan Walikota Padang.

Dalam arahannya, Mahyeldi mengimbau pemerintah kabupaten dan kota untuk melakukan beberapa langkah strategis, di antaranya mengoptimalkan penerapan praktik 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan penerapan perilaku 3M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak) yang dinilai sudah semakin kendor.

"Kendala untuk 3T ini, adalah masih kurangnya tenaga tracing karena juga merangkap sebagai vaksinator. Solusinya adalah menambah tenaga tracing dengan melibatkan perangkat Babinsa dan babinkamtibmas, termasuk perangkat pemerintahan dibawah dalam melakukan pengawasan warga yang diisolasi dirumah. Termasuk Kongsi Covid dan Nagari Tageh harus dioptimalkan," kata Mahyeldi.

Terkait vaksinasi, diakui cakupan Sumbar masih rendah, khususnya vaksinasi tahap-II yang sasarannya lansia, dan petugas publik. Untuk itu Gubernur meminta agar kabupaten/kota meningkatkan cakupan vaksinasi dengan menetapkan data sasaran dengan terget perhari.

"Terkait vaksinasi, cakupan kita masih rendah, dibutuhkan komitmen dan dukungan semua pihak. Kabupaten kota diminta agar memastikan data sasaran yang prioritas, yakni lansia, tenaga pendidik dosen dan guru. Harus ada target perhari dan kabupaten kota juga harus menyiapkan sanksi," tegas Buya.

Anggota DPRD Sumbar, Suwirpen Suib, menyampailan apresiasi penanganan Covid-19 di Sumbar selama ini sudah berhasil, tapi akhir-akhir ini terjadi peningkatan kasus disebabkan masyarakat mulai menyepelekan.

"Perlu kita ingatkan masyarakat bahwasanya covid masih ada dan jika tidak segera diantisipasi bisa berakibat buruk dan kita juga yang akan menanggung kerugiannya.

Kesempatan baik selama Ramadhan ini pengurus masjid dan dai bisa mengingatkan jemaah. Dan, perlu diingatkan lagi agar masyarakat meningkatkan imun dengan makanan bergizi dan berjemur pagi," tutur Suwirpen.

Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto,  ingin agar upaya sosialisasi secara masif dan terpadu harus disinergikan dengan langkah-langkah penegakkan hukum agar masyarakat semakin patuh.

Hal senada juga disampaika Danrem 032/WB. Menurutnya, diperlukan kepedulian bersama. "Tidak bisa yang biasa- biasa lagi. harus spektakuler, masif dan terpadu melaksanakan penegakan disiplin prokes," tegas Danrem.

Sementara itu, Ketua MUI Sumbar minta harus ada upaya yang humanis untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat.

Dalam sesi diskusi, Bupati Limapuluh Kota, Safarudin, mengatakan pihaknya hari ini akan langsung bergerak menindaklanjuti hasil rapat dan segera membentuk satgas.

Walikota Padang, Hendri Septa juga akan mengambil beberapa langkah seperti menghentikan sementara kegiatan pesantren Ramadan khusus untuk masjid yang ada kasus konfirmasi saja. Sedangkan untuk kasus konfirmasi di Pesantren Ar Risalah, Jumat (23/4/2021) akan dilakukan swab kedua untuk memastikan hasil konfirmasi. 

"Untuk di Pesantren Ar-Risalah, siswa dan tenaga pendidik yang positif tidak kita pulangkan, melainkan kita isolasi di pesantren saja. Dan, Jumat besok kita swab kedua, mudah-mudahan kita berharap hasilnya menurun," harap Hendri.(relis/***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved