arrow_upward

Harga Kelapa Sawit Melonjak Drastis, Petani Pasaman Barat Gembira

Minggu, 04 April 2021 : 18.22

 


Pasaman Barat, Analisakini.id - Petani kelapa sawit di wilayah Kabupaten Pasaman Barat,  Sumatera Barat lega dan gembira. Soalnya, harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit terus meningkat.

Peningkatan ini terus terjadi sejak Maret 2021 lalu. Hingga, kini masih terus naik, hingga mencapai Rp. 2000/Kg.

Kenaikan harga tersebut menggairahkan petani untuk kembali rajin membersihkan kebun. Tujuannya supaya produksi buah sawit segar tersebut ke depan lebih meningkat dan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.

Petani di 11 kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman Barat ini mulai menikmati kenaikan harga tandan buah sawit segar. Bila sebelumnya harga tandan buah sawit segar Rp900 per kilogram (kg), sekarang naik menjadi Rp2000/kg.

Itu merupakan harga tertinggi di tingkat tengkulak sejak Januari 2020. Soalnya sekitar satu bulan lalu harganya sempat turun ke level Rp1.600 /kg. 

Petani sawit di Nagari/Desa Ujung Gading, Kecamatan Lembah Melintang, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Minggu (3/4/2021) Arni, mengatakan bahwa kenaikan harga itu disambut baik para petani setempat.

"Kalau harganya di bawah Rp1.000 per kg, sangat tidak sesuai. Ongkos petik saja Rp300 per kg, kemudian dipotong untuk biaya pupuk dan biaya perawatan mencapai Rp500/kg. Jadi, keuntungannya sangat tipis," tuturnya kepada Analisakini.id.

Apalagi sekarang jnj katanya, toke atau tengkulak sangat banyak, sehingga harga itu bersaing dan lebih tinggi lagi harga di veron.

"Harga lebih tinggi di veron dibandingkan di tengkulak yang datang menjemput ke areal kebun. Selisih harganya bisa Rp. 75/Kg," terangnya.

Semoga, harga ini terus bertahan. Apalagi, tidak lama lagi memasuki bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, tentu kebutuhan banyak.

"Kita berharap, harga ini terus mengalami kenaikan, agar kita kita para petani sejahtera. Karena, dengan harga ini sudah bisa menghidupi keuarga dan untuk anak sekolah," ujarnya.

Seandainya harga sawit rendah, ditambah pula masa sekarang seperti pandemi covid-19, tentu tidak terbayangkan apa yang akan terjadi terhadap petani.

"Tapi, sangat terima kasih sekali, karena harga sawit bersahabat sehingga, perekonomian bisa normal," ungkapnya dengan nada senyum. (bis)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved