arrow_upward

Gubernur Mahyeldi Minta Disdik dan Dinkes Sejalan Terapkan Prokes dalam Proses Belajar

Kamis, 22 April 2021 : 20.10

 



Padang, Analisakini.id- Saat ini penambahan jumlah terkonfirnasi Covid-19 di Sumbar sangat memprihatinkan. Oleh karenanya diharapankan Dinas Kesehatan dapat memberikan edukasi dan bimbingan pengetahuan dalam penanganan Covid-19, serta berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan agar tak terulang kasus serupa.

Hal itu ditegaskan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ketika membuka Rapat Koordinasi (Rakor) antar kepala sekolah SMA/SMK/SLB se-Sumbar secara virtual,  terkait pencegahan covid pada satuan pendidikan dan cara pencegahannya, Rabu (21/4/2021).

Hadir dalam rakor tersebut, Gubernur Sumbar Mahyeldi, Staf Ahli Kemenkes Dr. Andani Eka Putra, Kadisdik Sumbar Adib Alfikri, Kadinkes Sumbar Arry Yuswari, eselon III, Kacabdin dan seluruh kepala sekolah SMA/SMK/SLB di lingkungan Disdik Sumbar.

Gubernur juga sampaikan, dalam perda tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sudah jelas, bagaimana harusnya mencegah penyebaran covid. Mahyeldi minta kepada Dinkes harus bisa memberikan bimbingan dan pengetahuan terhadap satuan pendidikan tentang penanganan Covid-19.

"Mesti ada kolaborasi dan sinergitas antara Disdik dan Dinkes dalam penanganan dan pengendalian wabah Covid-19 di tengah masyarakat, terutama dalam kegiatan proses pembelajaran dan pengajaran di sekolah-sekolah di seluruh tingkatan di Sumatera Barat," ujar Mahyeldi.

Mahyeldi mengingatkan kunci dari penyebaran Covid-19 adalah ketaatan kedisiplinan akan protokol kesehatan. 

"Jika aparat tidak tegas dan masyarakat tidak mau disiplin diri akan pentingnya kebiasaan baru dengan protokol kesehatan maka akan selalu bertambah kluster baru dimanapun termasuk di sekolah boarding dalam ruang proses pendidikan," serunya .

Senada dengan Gubernur Sumbar  Dr. Andani dalam rakor, juga menyebutkan saat ini sekolah boarding adalah kluster baru penyebaran covid, banyaknya kunjungan sanak keluarga yang tidak dipatuhi dengan protokol kesehatan.

“Jika kita tidak disiplin, maka bertambahlah selalu kasus positif, harus ada penekanan kepada satuan pendidikan, kedisiplinan dalam prokes menjadi harga mati dalam pencegahan kasus covid-19 dilingkungan sekolah.

Diharapkan nanti setelah diadakan rakor ini, kepala sekolah didapati mampu dalam menejerial pengelolaan dan penetapan prokes di sekolah masing-masing," imbau Andani.

Kepala Dinas Pendidikan Adib Fikri juga mengatakan, kasur terkonfirmasi Covid-19 di lingkungan pendidikan sempat mencoreng nama Disdik Sumbar, yang dimana penambahan kluster baru di sekolah boarding, seperti SMAN 1 Sumbar, dan baru-baru ini terjadi di Yayasan Ar-Risalah.

"Sebanyak 61 siswa SMAN 1 Sumbar positif Covid-19 dan diisolasi mandiri di secara mandiri di asrama. Maka dari banyaknya penambahan kluster baru pada satuan pendidikan, perlu adanya dilaksanakan hal rakor agar terjalinnya persamaan persepsi dalam penanggulangan Covid-19 disatuan pendidikan," terang Adib Fikri. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved