 |
| HM Asli Chaidir. |
Padang, Analisakini.id-Potensi zakat nasional belum maksimal. Menurut Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Indonesia memiliki potensi zakat Rp230 triliun tapi pada kenyataannya yang terkumpul baru 3,5 persen atau sekitar Rp8 triliun.
"Padahal jika dioptimalkan, Indonesia menjadi negara dengan zakat terbesar di dunia dan ini memberi manfaat kepada masyarakat," kata Anggota Komisi VIII DPR HM Asli Chaidir, Kamis (29/4/2021) di Padang.
Politisi PAN ini membeberkan setidaknya ada tiga penyebab sehingga zakat yang terkumpul masih minim. Pertama, dari sisi edukasi dan literasi. Masyarakat muslim di Indonesia belum memiliki pemahaman yang baik terkait zakat.
Pemahaman masyarakat selama ini beranggapan zakat hanya sebatas zakat fitrah saja serta zakat disalurkan sendiri kepada orang yang dikenal. Olehkarena itu, pemahaman masyarakat terkait zakat harus ditingkatkan sehingga akan semakin menyadari dan memahami pentingnya berzakat. Berzakat secara lebih baik melalui lembaga amil yang resmi.
Faktor kedua adalah, kapasitas kelembagaan dan SDM. Ini harus dikuatkan, kelembagaan dan SDM di Baznas tingkat nasional hingga kabupaten/kota. SDM harus diberikan pemahaman dan pelatihan sehingga dapat menjadi motor dalam meningkatkan pemahaman kepada masyarakat maupun dalam mengelolanya.
"Lembaga amil zakat tidak hanya berfungsi untuk melakukan pengelolaan zakat, namun juga harus bisa memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang zakat, pengelolaan zakat dan manfaat zakat. Dengan pengetahua yang baik, masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pengelolaan zakat,"terangnya.
Sedangkan penyebab ketiga, masih minimnya zakat terkumpul adalah modernisasi dan transparansi pengelolaan zakat. Kedua hal ini sangat penting dalam pengelolaan zakat. Zakat saat ini tidak hanya dikelola secara tradisional namun sudah mulai masuk ke dunia kesehatan, pendidikan dan lainnya. (***)
.jpg)