arrow_upward

Tekan Biaya Produksi, Gubernur Mahyeldi Dorong Petani Gunakan Pupuk Organik

Sabtu, 13 Maret 2021 : 13.49

 

Gubernur Sumbar Mahyeldi memberikan sertifikat pertanian organik kepada Keltan Bukit Gompong Sejahtera. (humas).

Solok, AnalisaKini.id-Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mendorong Kelompok Tani Bukit Gompong Sejahtera menggunakan pupuk organik untuk pangan sehat. Sebab ini  menguntungkan bagi petani karena dapat menekan biaya produksi.

Hal itu disampaikan Gubernur saat mengunjungi kelompok tani Bukit Gompong Sejahtera dalam rangka program kerja 100 Hari Kerja mengadakan Temu Keltan Organik se Sumatera Barat dengan Tema "Pertanian Organik Untuk Pangan Sehat, Halal dan Thoyyib Petani Sejahtera".

Gubernur Mahyeldi menyampaikan di Sumbar sudah terbentuk 42 Desa Pertanian Organik yakni (komoditi padi 20 desa, hortikultura 24 desa dan P

perkebunan 2 desa) dengan luasan bersertifikat 185.577 Ha (32 Kelompok Tani bersertifikat), yang belum bersertifikat 220 Ha (padi), 87,15 Ha  (hortikultura) dan 32,19 Ha (perkebunan / kakao).

"Sektor pertanian di Sumbar sudah mengalokasikan 10 persen APBD Sumbar untuk sektor pertanian harus berdampak kepada peningkatan pendapatan petani," kata Mahyeldi yang akrab disapa Buya itu.

Pertanian organik adalah sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia sintetis, sehingga pertanian organik mampu menjaga kelestarian lingkungan. Pertanian organik juga tidak sulit dan tidak terlalu mahal, karena budidaya pertanian organik ini dapat menggunakan bahan-bahan lokal sisa-sisa produksi pertanian yang dapat diolah menjadi sarana pupuk dan pestisida nabati dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman.

Pertanian organik ini juga sangat identik dengan pertanian berkelanjutan, karena sistem pertanian organik ini bertujuan menyediakan produk pertanian, terutama bahan pangan yang aman bagi kesehatan serta tidak merusak lingkungan.  

Makanya kaum milinial yang memiliki gaya hidup sehat harus beratribut aman dikonsumsi, halal, thoyyib dengan kandungan nutrisi tinggi dan ramah lingkungan.

"Oleh karena itu, konsumsilah pangan organik produksi kita yang dimulai dari kita, keluarga, tetangga dan masyarakat terutama ASN di lingkup Pemda Sumbar. Tentulah hal ini menjadi sekaligus peluang bagi petani - petani organik Sumbar untuk menjaga ketersedian produksi yang dibudidayakan secara organik," harap Buya.

Padahal abad 21 ini, masyarakat dunia mulai sadar bahaya yang ditimbulkan oleh pemakaian bahan kimia sintetis dalam pertanian. Orang lebih arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.

Untuk itu pemerintah akan hadir di sini memberikan dukungan anggaran, yang dipergunakan untuk pengembangan pertanian organik di Sumatera Barat sebanyak 10 persen dari APBD.

Kemudian untuk memasarkan hasil pertanian organik ini, Buya telah memerintahkan seluruh SKPD dan ASN untuk membeli dan menggunakan produk hasil pertanian organik baik untuk keperluan dinas maupun keperluan sehari-hari semua ASN dapat menjalani pola hidup sehat sehingga berdampak pada peningkatan kinerja pada semua SKPD di Sumbar.

 Gubernur juga mengungkapkan banyak generasi muda yang tidak tertarik dengan usaha budidaya pertanian, karena maindsetnya  pertanian ini tidak dapat memberikan harapan masa depan yang menjanjikan.  

Hal tersebut dapat menjadi contoh pada kelompok tani "Bukit Gompong Sejahtera" ini dengan dipelopri oleh generasi muda (petani milenial) yang beberapa anggotanya berlatar belakang pendidikan Sarjana Pertanian.(***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved