Dr. H. Alirman Sori. |
Jakarta, AnalisaKini.id-Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dr. H. Alirman Sori mengutuk keras aksi peledakan bom di depan Gereja Katedral Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). Ledakan yang terjadi sekitar pukul 10.28 Wita tersebut, diduga adalah aksi bom bunuh diri.
“Saya berharap aparat keamanan bisa mengungkap dalang di balik kejadian ini,” kata Alirman Sori, Minggu (28/3/2021).
Senator asal Sumatera Barat itu mendesak aparat keamanan dapat mengungkap dalang dari kejahatan kemanusiaan itu. Dia menegaskan, negara tidak boleh kalah dengan pelaku kejahatan. Jangan sampai kejahatan merajalela di negara hukum.
Meski demikian, Alirman Sori mengajak semua pihak untuk menahan diri dan tidak memperkeruh suasana. Biarkan pihak keamanan bekerja secara profesional mengungkap kasus tersebut.
Alirman Sori merasa prihatin, ketika pemerintah dan masyarakat tengah berjuang melawan wabah pandemi Covid-19, masih ada manusia tidak bertanggung jawab yang merongrong keamanan dan ketertiban serta kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.
Ketua DPRD Pesisir Selatan periode 2004-2009 ini menekankan agar aparat keamanan tidak lengah dan meningkatkan pengamanan di seluruh fasilitas rumah ibadah serta fasilitas umum.
“Kepada seluruh elemen bangsa, dari Sabang sampai Merauke, kita adalah bersaudara. Meskipun berbeda adat, budaya dan agama, kita adalah satu. Jangan sampai terhasut dan terpecah belah. Indonesia besar karena perbedaan,” tegasnya.
Apresiasi Presiden
Alirman Sori juga mengapresiasi sikap tegas Presiden RI Joko Widodo terkait kasus bom bunuh diri di Makasar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) langsung memerintahkan Kapolri untuk mengusut tuntas kasus tersebut.
Dia menegaskan, sense of empathy Presiden Jokowi perlu diapresiasi dan didukung oleh segenap komponen bangsa. Sikap tersebut sebagai bukti kehadiran seorang pemimpin yang sensitif terhadap persoalan dan peristiwa yang terjadi.
Alirman menekankan, hal terpenting dalam penanganan kasus ledakan diduga bom bunuh diri di Makasar tersebut harus dilepaskan dari prasangka SARA atau mengaitkannya dengan suatu agama tertentu.
“Pastikan secara empirik bahwa peristiwa yang terjadi apakah kejahatan terencana atau sporadis dengan mengumpulkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum,” tegasnya.
Alirman Sori menegaskan, siapapun yang melanggar hukum harus diproses sesuai aturan hukum yang berlaku. Siapapun pelakunya, harus dihadapkan ke muka hukum tanpa tebang pilih.
Apapun motifnya, peristiwa peledakan bom tersebut adalah pelanggaran hukum dan harus dikejar dan diusut sampai tuntas. Pelaku dan dalang di balik aksi itu harus diseret ke meja hijau.
Alirman Sori mendesak Kapolri dan jajarannya untuk dapat mengejar dan mengungkap kasus ledakan diduga bom bunuh diri tersebut. Namun dia mengingatkan agar tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah dalam proses penyelidikan dan penyidikan.
Dia meyakini, Polri dengan segenap jajaran dan kekuatannya dapar bekerja secara proporsional dan profesional. Dia berharap kasus tersebut dapat diungkap secepat mungkin dan para pelakunya berhasil diseret ke hadapan hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Diketahui, telah terjadi ledakan di depan gereja Katedral Jl. Kartini Kota Makasar, Sulsel pada sekitar pukul 10.28 Wita. Saat ledakan terjadi, sejumlah jemaat gereja sedang berada di lokasi. Sejumlah korban luka dievakuasi dan dilarikan ke rumah sakit. (ef)