Drs.H.Guspardi Gaus,M.Si |
Jakarta, AnalisaKini.id-Anggota DPR dari Fraksi PAN Guspardi Gaus mengatakan survei dari Indikator Politik yang menyimpulkan 64,7 % anak muda menilai partai politik atau politisi di Indonesia tidak terlalu baik dalam mewakili aspirasi masyarakat harus disikapi sebagai auto kritik dan masukan konstruktif bagi anggota DPR dan partai politik. Rendahnya tingkat kepercayaan publik menjadi tanggung jawab DPR dan partai politik untuk melakukan pembenahan dan langkah progressif untuk perbaikan.
"Ketidakpercayaan kaum muda terhadap DPR dan partai politik wajar muncul. Bisa jadi mereka anak muda itu memang tidak paham secara utuh dengan kerja parlemen. Apalagi posisi DPR RI krusial sebagai pengawas lembaga eksekutif, penyetuju anggaran negara, hingga membuat undang-undang, " kata Guspardi, Kamis ( 25/3/2021).
Legislator dapil Sumbar 2 itu juga menduga persepsi kaum muda tersebut sedikit banyak dipengaruhi oleh apa yang disajikan oleh media mainstream dan media sosial. “Bagaimanapun sebagai kaum milenial terpengaruh dengan berita-berita tersebut. Artinya menimbulkan persepsi. Akhirnya ikut juga menyampaikan persepsinya, DPR dan partai politik itu kurang mewakili aspirasi mereka. Partai politik dan DPR harus dapat meyakinkan para kaum muda bahwa apa yang sebenarnya terjadi tidak seperti yang diberitakan oleh media.
Hendaknya para anak muda (milenial) itu tidak menjadi generasi 'Apolitis'. Maka perlu diberikan ruang kepada mereka untuk lebih memahani tentang tugas dan fungsi lembaga DPR dan partai politik itu . Kelompok milenial ini perlu diajak dalam berbagai kegiatan partai politik dan DPR .
"Atau dibuat acara khusus dengan kaum muda bahkan para influencer milenial juga diajak serta. Sehingga para milenial akan lebih paham dan mengerti tugas dan fungsi dari partai politik dan DPR dengan lebih komprehensif," ujar politisi PAN itu.
Oleh karenanya, DPR dan Partai politik harus terbuka dan lapang dada menerima keraguan dan krisis kepercayaan dari anak muda ini. Sekali lagi hasil survey diatas harus dijadikan sebagai pelecut untuk berubah dan lebih progresif lagi kedepannya guna memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara serta dapat mewujudkan aspirasi dan kepentingan masyarakat.
Sebelumnya diberitakan DPR dan partai berada urutan terbawah setelah TNI, Presiden, Polri, KPK, Kejaksaan, bahkan media mainstream dan media sosial dalam tingkat kepercayaan masyarakat. Mayoritas anak muda, menilai partai politik atau politisi di Indonesia tidak terlalu baik sama sekali/tidak terlalu baik mewakili aspirasi mereka.
Survei yang melibatkan 1.200 responden yang berumur 17-21 tahun ini dilaksanakan selama dua tahun yaitu dari Maret 2018 sampai Maret 2020. Metode survei dilakukan dengan simple random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(***)