 |
| Anwar Abbas. |
Jakarta, AnalisaKini.id-Masalah Covid-19 yang dialami dan hadapi republik inisejak 11 bulan yang lalu dan hingga 6 Februari 2021 pasien positif Covid-19 mencapai 1.147.010 orang.
"Keadaan yang berlarut-larut ini telah membuat negeri kita terpuruk. Tidak hanya dalam bidang kesehatan yaitu banyaknya pasien yang sakit dan meninggal dunia , tapi juga telah menguras dana cukup besar yang harus dialokasikan pemerintah untuk melindungi kesehatan rakyat," kata Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas, Minggu (7/2/2021)..
Kemudian ditambah lagi dengan pengucuran dana untuk membantu masyarakat lapis bawah atau fakir miskin yang benar-benar terpukul ekonominya akibat pandemi ini lewat bantuan langsung tunai (BLT) dan lainnya.
Terpukulnya ekonomi masyarakat tentu tidak terlepas kaitannya dengan usaha untuk mencegah penularan yang meluas dengan memberlakukan pembatasan sosial dan gerak masyarakat. Akibatnya ekonomi masyarakat lapis bawah benar-benar terpuruk yang akhirnya juga menjalar ke lapis menengah dan atas sehingga covid-19 ini telah menyeret negeri ini ke dalam resesi dan krisis ekonomi.
Keadaan tentu saja akan semakin bertambah berat dan parah kalau negeri ini kedepannya masih saja berlarut-larut dengan masalah pandemi ini apalagi kalau itu terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Agar bisa secepatnya keluar dari masalah yang tidak diinginkan itu, maka harus dihadapi bersama-sama dengan tekad, harus bisa menghilangkan dan menekan serendah-rendahnya korban covid-19 tanpa mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat.
Sebab kalau aktivitas ini tidak bisa dipulihkan maka tentu masalah yang akan dihadapi oleh bangsa ini baik oleh pemerintah maupun oleh warga masyarakat tentu akan semakin berat.
"Untuk itu kesadaran kolektif dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat sangat dituntut. Untuk itu protokol medis yang sudah ditetapkan pemerintah benar-benar diperhatikan dan ditegakkan dalam kehidupan keseharian yaitu mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak," katanya. (***)
.jpg)