arrow_upward

Staf Khusus Presiden SBY yang Rektor Paramadina Meninggal Saat Hendak Salat Subuh

Sabtu, 06 Februari 2021 : 23.03

 

Prof. Firmanzah.

Jakarta, AnalisaKini.id-Kabar duka, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah meninggal pada Sabtu 6 Februari 2021.

Firmanzah dikenal sebagai Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi era Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY pun berduka atas meninggalnya Firmanzah.

SBY menyampaikan kenangannya saat Firmanzah masuk sebagai Stafsus Presiden.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kita kehilangan salah satu tokoh muda sekaligus Rektor Universitas Paramadina Prof Firmanzah PhD. Saya mengenal kepribadian & pemikiran almarhum ketika bertugas di lembaga kepresidenan sebagai Staf Khusus Presiden bidang ekonomi. *SBY*," tulis SBY dari akun twitter resminya.

SBY menyebutkan Firmanzah merupakan sosok muda yang memiliki idealisme tinggi serta berpaham ekonomi berkeadilan.

Selain itu, Firmanzah memiliki politik yang berkeadaban.

"(Alm) Prof Firmanzah adalah sosok muda yang punya idealisme tinggi, "positive thinking", berpaham ekonomi yang berkeadilan dan politik yang berkeadaban. Saya tahu passionnya pada bidang "political economy" dan pendidikan. Berpikirnya "clear", bicaranya runtut dan kuat dalam substansi. *SBY*," katanya.

SBY mengaku kerap berdiskusi dengan Firmanzah selaku staf khususnya saat masih di Istana.

Dalam forum diskusi yang juga dihadiri stafsus lainnya itu, SBY menyatakan banyak mendapat masukan, termasuk isu dan berita yang tak mengenakkan untuk didengar.

"Justru pandangan dan saran itu sangat berguna dalam pengambilan keputusan dan kebijakan saya. Selamat jalan Fiz," kata SBY menutup kicauannya.

Firmanzah meninggal dunia karena sakit vertigo di Rumah Sakit EMC Sentul, Bogor. Usianya kini 44 tahun.

Firmanzah pernah jadi dekan termuda saat jadi Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia di usia 32 tahun.

Setelah tak lagi jadi Staf Khusus bidang Ekonomi SBY, Firmanzah terpilih menjadi Rektor Paramadina menggantikan Anies Baswedan yang diangkat jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas pun menyampaikan ucapan turut berduka cita atas meninggalnya Rektor Universitas Paramadina, yang juga Guru Besar FEB Universitas Indonesia, Prof Firmanzah.

Ibas ini mengenang sosok almarhum yang begitu peduli akan dunia pendidikan.

Sosok Prof Firmanzah memang sudah tidak asing di mata Ibas.

Pada tahun 2012 - 2014, almarhum sempat menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Selain itu, saat ini juga almarhum merupakan calon dosen penguji Ibas yang sedang mengambil program Doktor.

"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji'un. Saya dan keluarga turut berduka cita yang mendalam atas dipanggil ke rahmatullah Prof Firmanzah. Mas Fiz orang yang baik, akademisi hebat, seorang profesional dan sangat mencintai dunia pendidikan termasuk ekonom yang moderat," kata Ibas.

"Mas Fiz juga merupakan mentor ekonomi Fraksi Partai Demokrat sekaligus calon dosen penguji saya nantinya dalam penyelesaian program Doktor," kenang Ibas.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat ini tak lupa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga besar Prof Firmanzah.

"Kami benar-benar bersedih dan kehilangan. Semoga amal ibadah Mas Fiz diterima di sisi Tuhan YME, Allah SWT, dilapangkan kuburnya, Husnul Khatimah serta senantiasa diberikan ketabahan dan kekuatan yang mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Al Fatihah untuk Alm. Prof Firmanzah. Amin amin Yarabb," ucap Ibas.


Haru Biru


Suasana rumah duka Profesor Firmanzah di Taman Parahyangan Golf, Jalan Situ Indah Golf No 12, Sentul Selatan, Kabupaten Bogor, ramai dikunjungi para petakziah.

Adik sepupu Prof Firmanzah, Sovia Khalida mengatakan bahwa almarhum meninggal pukul 06.00 WIB.

Sovia mengatakan bahwa Profesor Firmanzah meninggal lantaran mengalami sakit vertigo.

"Sebenarnya tiga atau empat hari belakangan itu sakit vertigo, yang parah itu semalam habis magrib sampai isya," ujarnya seperti dikutip dari tribunbali.com.

Sovia memaparkan bahwa Prof Firmanzah jatuh di kamarnya lantaran sakit yang dialaminya dalam beberapa hari ke belakang.

"Terus sudah pagi mau salat subuh sudah jatuh di kamar," tegasnya.

Paman almarhum, Muhammad Azhar menjelaskan Firmanzah meninggal tidak lama setelah dilarikan ke RS EMC Sentul.

Dia tidak menyebut penyebab pasti meninggalnya almarhum namun dipastikan bukan karena Covid-19.

"Bukan Covid. Hanya memang punya riwayat jantung sama gerd. Saya dapat kabar tadi pagi, (almarhum) sudah dibawa ke rumah sakit sini (EMC Sentul) tidak lama meninggal dunia," ujar Azhar.

Isak tangis keluarga mewarnai pemakaman Firmanzah.

Jenazah dikebumikan di kompleks Area Makam Perintis dan Pejuang Kemerdekaan, Tanah Kusir sekitar pukul 14.00 WIB.

Tampak hadir di pemakaman mulai dari keluarga almarhum, kerabat, hingga mahasiswanya.

Faiq Falahi salah seorang mahasiswa Universitas Paramadina menyebut Firmanzah adalah sosok penyabar.

Dia pun kaget dan tak kenyangka atas meninggalnya almarhum lantaran almarum memilik banyak kontribusi yang tak bisa disebutkan, baik untuk kampusnya maupun sebagai ilmuwan muda.

"Paling dikenang itu kebijaksanaannya dan penyabar melihat kondisi manajemen kampus Paramadina, melihat mahasiswa-mahasiswanya. Utamanya, beliau itu selalu berdialog dengan para mahasiswanya," ujar mahasiswa Fakultas Falsafah dan Peradaban ini.

Kamil mahasiswa Paramadina lainnya menyebut almarhum Firmanzah sebagai sosok yang selalu memberikan solusi pada para mahasiswanya saat menghadapi suatu masalah.

Almarhum merupakan sosok yang dekat dan cinta pada mahasiswanya.

"Ketika ada masalah sedikit, pak Fiz langsung turun, jadi sebisa mungkin pimpinannya langsung turun, jadi pak Fiz nya langsung turun ke lapangan," ujarnya. (***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved