arrow_upward

APBD Sumbar Terbatas, Pj Gubernur Usulkan 9 Proyek Pembangunan Strategis ke Bappenas

Selasa, 23 Februari 2021 : 19.03
Pj Gubernur Sumbar, Hamdani saat mengikuti rapat bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas secara virtual, Selasa (23/2).(humas)

Padang, AnalisaKini.id-Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Barat (Sumbar) terbatas, Pemprov usulkan sejumlah pembangunan proyek ke pusat. 

Melalui rapat kordinasi dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa secara virtual, Selasa (23/2),  Pj Gubernur Sumbar, Hamdani mengusulkan sembilan proyek pembangunan strategis nasional di Sumbar.

Hamdani mengungkapkan, sebelum menyampaikan usulan sembilan proyek pembangunan strategis nasional tersebut, dirinya juga berkesempatan menyampaikan kemampuan fiskal Pemprov Sumbar. 

Menurut Hamdani, kalau dilihat dari ratio pendapatan asli daerah (PAD), terhadap total pendapatan Pemprov Sumbat adalah sebesar 35 persen. Artinya, Pemprov Sumbar ada ketergantungan 65 persen kepada APBN.

Sementara, pemerintah kabupaten/kota di Sumbar, kemampuan fiskalnya jauh lebih rendah lagi, hanya sekitar 15 persen. Artinya, total pendapatan di APBD baik Pemprov Sumbar, maupun pemerintah kabupaten kota selain bersumber dari PAD juga bersumber dari dana transfer pemerintah pusat yang jumlahnya cukup besar. 

“Kalau digabung, katakanlah mencapai angka Rp1 triliun, untuk satu kabupaten, hanya punya Rp150 miliar dari PAD sedangkan dana transfer pusat mencapai Rp800 miliar,” ungkap Hamdani.

Dalam kondisi Covid-19 ini, diakuinya dana transfer mengalami penurunan dan tertekan. Karena itu, pada kesempatan rapat bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Hamdani meminta, agar sembilan usulan proyek pembangunan strategis nasional jadi prioritas, untuk dapat disetujui. “Segala administrasi yang berkaitan dengan usulan tersebut sudah dilengkapi, termasuk juga persiapan lahannya,” ungkap Hamdani.

Melalui rapat tersebut, Hamdani juga telah melaporkan kepada Menteri Bappenas, dalam upaya menyukseskan program pembangunan strategis nasional di Sumbar, dirinya sebagai Pj Gubernur Sumbar sudah melakukan rapat kordinasi percepatan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru.

“Alhamdulillah, dari 1.448 bidang lahan tol, sudah dipetakan, dan sebagian prosesnya sudah dilakukan pembayaran. Antara lain, sebanyak 704 dilakukan penilaian dan 275 diumumkan dan selanjutnya dalam proses pembayaran. Kita mencoba mencari terobosan dan inovasi, agar  pembangunan melalui APBN ini tidak terkendala dan jangan sampai stagnan,” tegasnya. 

Hamdani menegaskan, aliran APBN jangan sampai terhambat masuk Sumbar, karena dampak multiplier efeknya cukup besar. jika APBN masuk Sumbar sebesar Rp100 miliar, Rp1 triliun hingga Rp2 triliun. “Karena tidak mudah juga melaksanakan pembangunan dengan kondisi PAD tertekan akibat Covid-19. PAD dari sektor pajak kendaraan bermotor, hotel dan restoran semuanya tertekan saat ini,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Bappeda Sumbar, Hansastri mengungkapkan, sebetulnya banyak proyek strategis nasional yang diusulkan. Namun, karena waktu terbatas, hanya sembilan proyek yang bisa diusulkan, Meskipun demikian, rapat kali ini hanya rangkaian saja, karena sebenarnya sudah banyak pertemuan Pemprov Sumbar dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas.

Melalui rapat ini, pemerintah ingin menyusun  rencana kerja secara nasional melalui APBN, yang akan dikerjakan oleh kementerian nantinya.  Hansastri mengungkapkan, sembilan usulan proyek pembangunan strategis nasional tersebut yakni, pertama, pembangunan Trans Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kedua, pembangunan jalan akses jalan ke Teluk Tapang. 

Dua proyek ini sudah masuk dalam RPJMN 2020-2024 untuk masuk rencana tahunan. Sudah ada dialokasikan anggarannya sebesar Rp800 miliar untuk Teluk Tapang dan Rp700 miliar untuk Trans Mentawai.

Usulan ketiga, juga ada peningkatan akses kadar air minum di beberapa daerah. Termasuk di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat dan lainnya. 

Keempat, ada usulan pembangunan Jalan Abai Siat menuju Sungai Dareh. Kelima, juga ada usulan pembangunan jalan Lubuk Malako-Simpang Padang Aro. Keenam, ada juga usulan pembangunan jalan akses dari Provinsi Sumut menuju ke Teluk Tapang yang panjangnya mencapai 10 kilometer.

“Dengan pembangunan jalan Sumut ke Teluk Tapang ini, maka Teluk Tapang bisa menampung barang-barang dari Sumbar dan Sumut. Karena jalan dari Teluk Tapang ke perbatasan Sumut hanya 10 kilometer. Sementara, dari Air Bangis ke Teluk Tapang panjangnya 43 kilometer, jadi lebih dekat ke Sumut,” ungkapnya. 

Ketujuh, usulan pembangunan kapal penyeberangan perintis ke Kabupaten Kepulauan Mentawai, melalui kapal penyeberangan perintis ini akan mempermudah penyaluran barang ke Kabupaten Kepulauan Mentawai. 

Kedelapan, juga ada pembangunan Fly Over Panorama 1 Sitinjau Laut. Hansastri mengungkapkan, pembangunan fly over ini sangat penting, karena kawasan Sitinjau Laut sangat sulit jalurnya dan sering terjadi kecelakaan. “Untuk pembangunan fly over di panorama 1 ini nilainya Rp1 triliun,” ungkapnya. 

Kesembilan, juga ada diajukan program percepatan penurunan angka stunting dan kematian ibu hamil. Di mana kasus stunting ada hampir di setiap kabupaten di Sumbar. Karena itu perlu diajukan agar penanganannya diperluas hingga menjangkau sembilan kabupaten. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved