arrow_upward

Wanita Ini Akan Jadi PNS Pertama yang Tidak Berhijab di MAN Tana Toraja

Kamis, 28 Januari 2021 : 12.20

Makasar, AnalisaKini.id-Jika selama ini lingkungan madrasah atau sekolah Islam identik dengan busana muslim, ini akan berbeda di Tana Toraja.

Ada yang tampak berbeda dengan hadirnya salah seorang guru CPNS di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Tana Toraja.

Adalah Eti Kurniawati, S.Si, Gr, guru geografi yang sebelumnya batal menerima SK pengangkatan pada tanggal 19 Januari lalu bersama 8 CPNS lainnya lantaran terkonfirmasi postif Covid 19 (OTG), hari ini kemarin Selasa 26 Januari 2021 akhirnya bisa mengetahui lokasi penempatannya setelah membuka sebuah amplop coklat.

Ya, amplop cokelat itu berisi SK yang diserahkan oleh Kepala Subbagian Kepegawaian dan Hukum Kanwil Kemenag Sulsel, H.Burhanddin, MM di ruang kerjanya, Selasa 26 Januari 2020.

Eti, sapaan karib wanita berambut lurus ini mengatakan dirinya sama sekali tidak menduga akan ditempatkan di MAN Tana Toraja karena ia beragama kristen.

"Awalnya saya kaget ketika menerima SK dan mengetahui bahwa saya ditempatkan di MAN Tana Toraja. Saya pikirnya akan ditempatkan di sekolah umum sesuai agamaku," ungkapnya dikutip dari laman resmi Kementerian Agama Sulawesi Selatan.

"Tapi ya karena saya yakin ini adalah rencana Tuhan dalam hidup saya, maka akan saya jalani sebaik mungkin dan berusaha beradaptasi dengan lingkungan yang baru nantinya", ucap dia.

Alumni UNM Makassar ini mengatakan dia akan berusaha untuk bisa melangkah sesuai dengan kaidah agamanya yang juga menghargai perbedaan keyakinan orang lain. "Contohnya, karena lingkungan tempatku nanti semua pada pakai jilbab maka saya harus beradaptasi dengan menggunakan baju lengan panjang dan rok panjang pula", jelasnya.

Wanita bersoftlens yang selama ini berdomisili di Kota Makassar merasa tidak asing dengan lokasi penempatannya karena leluhurnya juga berasal dari Tana Toraja.

Ia mengungkapkan dalam waktu dekat ini akan segera ke Tana Toraja, sebagaimana imbauan Kasubbag Kepegawaian dan Hukum, H.Burhanduddin bahwa CPNS yang telah menerima SK untuk segera melapor kepada Kakan Kemenag dimana ia ditempatkan.

"Dalam minggu ini saya akan segera ke Tana Toraja setelah selesai mengurus berkas-berkas saya untuk di bawah ke sana", tuturnya.

Sementara itu, Analis Kepegawaian Andi Syaifullah ketika diminta penjelasannya mengenai penempatan CPNS beragama Kristen di madrasah menerangkan bahwa kebijakan ini sejalan dengan Peraturan Menteri Agama (PMA) RI tentang pengangkatan guru madrasah khususnya pada Bab VI pasal 30.

"PMA nomor 90 tahun 2013 telah diperbaharui dengan PMA nomor 60 tahun 2015 dan PMA nomor 66 tahun 2016, dimana pada Bab VI pasal 30 dicantumkan tentang standar kualifikasi umum calon guru madrasah (khususnya pada poin a), yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhna Yang Maha Esa. Tidak disebutkan bahwa harus beragama islam", terang Andi Syaifullah.

"Kan guru non muslim yang ditempatkan di madrasah ini akan mengajarkan mata pelajaran umum, bukan pelajaran agama. Jadi saya pikir tidak ada masalah. Bahkan ini salah satu manifestasi dari moderasi beragama dimana Islam tidak menjadi ekslusif bagi agama lainnya", tutup dia.

Untuk diketahui pada 19 Januari 2021 telah dilangsungkan acara pembinaan dan penyerahan SK CPNS Formasi  2019, namun dari 193 CPNS Kemenag Sulsel yang dinyatakan lulus seleksi, terdapat 9 orang berhalangan hadir karena positiv Covid, dan hari ini 5 dari sembilan CPNS tersebut telah dinyatakan negatif sehingga diperbolehkan hadir menerima SKnya, dan sisanya 4 orang masih dalam tahap penyembuhan.(***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved