arrow_upward

4.579 Kilometer Jalan Dibangun dari APBN 2020 di Sumbar

Rabu, 13 Januari 2021 : 17.19

 

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat, Heru Pudyo Nugroho di Padang, Rabu (13/1) pada ekspos “Peran APBN 2020 Mengatasi Dampak Pandemi dan Pemulihan Ekonomi, Rabu (13/1/2021).

Padang, AnalisaKini.id-Setidaknya, sepanjang 4.579 kilometer jalan dibangun di Sumatera Barat (Sumbar) pada 2020 dengan sumber dana APBN. Selain itu, juga ratusan jembatan, sekolah, irigasi dan embung yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat di daerah ini.

Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumatera Barat, Heru Pudyo Nugroho di Padang, Rabu (13/1) pada ekspos “Peran APBN 2020 Mengatasi Dampak Pandemi dan Pemulihan Ekonomi menyebutkan, angka 4.579 kilometer jalan yang dibangun di Sumbar itu, berdasarkan data yang disampaikan satuan kerja Kementerian/Lembaga, kemudian dana DAK fisik dan Dana Desa. 

Rinciannnya melalui belanja K/L memberikan output jalan 579 km, dana DAK Fisik jalan 3.771 km dan Dana Desa memberikan hasil 229,27 km, dengan total panjang jalan yang dibangun sekitar 4.579 kilometer.

Selain itu, capaian output APBN 2020 lainnya yang disampaikan satuan kerja Kementerian/Lembaga di Sumbar di antaranya melalui belanja K/L memberikan output selain jalan, juga jembatan 4,13 km sekolah 8 unit, irigasi 738 km dan pembangunan satu bandara di Kepulauan Mentawai. 

Kemudian dana DAK Fisik memberikan hasil selain jalan juga jembatan 660 meter, 1.941 ruang kelas, dan irigasi seluas 3.373 hektar. Dana Desa memberikan hasil selain jalan juga jembatan 292 unit, irigasi 17,88 km dan embung 17,88 km.  

Heru juga menyampaikan dalam rangka mengurangi dampak pandemi covid-19 kepada masyarakat, pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk BLT Dana desa untuk 85 ribu keluarga rata-rata per bulan.  

Capaian ini pada tahun 2020 ini menjadi gambaran terhadap apa yang telah dilakukan pemerintah pusat pada masa pandemi ini. Prospek perekonomian ke depan masih sangat dipengaruhi oleh kondisi perkembangan pandemi Covid-19 dan keberlanjutan program pemulihan ekonomi nasional (PEN). 

Permintaan domestik (konsumsi dan investasi) diperkirakan kembali menjadi motor pertumbuhan ekonomi. Penanganan pandemi & eksekusi Program PEN yang efektif, serta stabilitas tingkat inflasi diharapkan mampu mengembalikan aktivitas belanja dan mobilitas secara normal. 

"Pemerintah dan seluruh otoritas terus berupaya agar keuangan negara tetap  dikelola dengan hati-hati, terukur, dan transparan untuk menjaga agar APBN  tetap kredibel," sebutnya.

Ke depan, sambung Heru, APBN akan tetap diprioritaskan guna dukungan penanganan Covid-19 serta memberikan bantalan pengaman sosial dan ekonomi. Masih perlu dukungan kebijakan dan instrumen lain serta dukungan semua lapisan masyarakat untuk mendukung penanganan Covid-19 termasuk pelaksanaan vaksinasi. 

"Pemerintah pusat akan tetap menjaga defisit, pembiayaan dan utang tetap aman dengan menjadikan value for money sebagai pedoman. Untuk itu APBN bekerja secara bersama dan berkoordinasi dengan instrumen kebijakan moneter serta regulasi sektor keuangan untuk menjaga stabilisasi dan mempercepat pemulihan ekonomi," jelasnya. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved