arrow_upward

Tinggal Seminggu Lagi, Akankah Sumbar Dikomandoi Generasi Tua atau Muda?

Rabu, 02 Desember 2020 : 10.20
Udayana.


Sejak dimulainya  pemilihan langsung untuk memilih kepala daerah, baru kali ini saya tertarik untuk turut berpartisipasi meramaikan kegiatan sosialisasi dan kampanye di gelaran pemilihan Gubernur di Sumatera Barat (Sumbar) kampung halaman tercinta.

Dari awal saya tertarik mendukung Audy Joinaldy,  pengusaha muda asal Sumbar yang banyak berkiprah di bagian timur Indonesia. Ketertarikan tersebut karena faktor subjektif dan objektif. 

Secara subjektif Audy adalah salah seorang anggota Koperasi Saudagar Minang Raya dimana saya juga menjadi anggota dan pengurus. Keikutsertaan Audy yang merupakan generasi milenial dalam pemilihan di tingkat provinsi adalah kebanggaan tersendiri bagi organisasi. Ini adalah pertama kali calon pemimpin di ranah diikuti peserta dengan usia di bawah 40 tahun. Suatu usia dimana hampir setiap orang berada pada peak performancenya. 

Secara objektif saya menilai dengan keterbatasan sumber daya ekonomi utamanya sektor minerba yang kita miliki dan kenyataan PAD kita yang tergolong rendah maka tentu diperlukan tenaga-tenaga dinamis yang mampu membaca peluang peluang yang berkembang dalam perubahan zaman yang memasuki fase Revolusi Industri 4.0 . 

Banyak perubahan cepat yang terjadi dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir di dunia internasional. Perubahan cepat tersebut mempengaruhi banyak hal dalam sendi perekonomian dan kita harus siap dan cepat tanggap menghadapi perubahan dimaksud. 

Anak-anak muda kita yang masa depannya sedang disusun memerlukan kebijakan-kebijakan yang tepat dan terarah agar tidak tertinggal di landasan. 

Kompetisi menjadi begitu kuat dan cepat, generasi muda tak boleh lengah sedikitpun atau mereka akan masuk ke kelompok tidak produktif yang membuat mereka sulit menggapai kesuksesan. 

Di sinilah saya melihat peran sentral dari hadirnya Audy Joinaldy dalam konstelasi pilgub Sumbar. Tidak masalah berpasangan dengan Buya Mahyeldi ataupun Reza Pahlevi kehadiran generasi muda seperti Audy Joinaldy mutlak diperlukan. 

Dalam perkembangannya Audy Joinaldy akhirnya berpasangan dengan Buya Mahyeldi, politisi senior yang juga merupakan Alumnus Universitas Andalas, sebuah perguruan tinggi paling terkemuka di Sumbar yang telah lama malang melintang di percaturan politik di ranah. Sederet prestasi yang diukir Buya Mahyeldi mulai dari sebagai Wakil Ketua DPRD, Wakil Walikota Padang, Walikota Padang menjadikan beliau sangat matang dalam kiprah memimpin masyarakat di Sumbar.

Buya Mahyeldi yang juga adalah ketua Alumni Fakultas Pertanian Unand  adalah seorang yang punya pengalaman lengkap sebagai legislator dan eksekutif pemerintahan. Kenyataan beliau adalah seorang ulama yang sangat aktif menyebarkan syiar agama membuat Sumbar yang dikenal sebagai daerah yang masyarakatnya religius teramanahkan pada tangan yang tepat. Di tangan seorang Buya, pemerintahan berpayung Imtaq dan jauh dari korupsi akan lebih mudah diwujudkan. 

Di sisi lain, calon-calon yang ikut pilkada juga adalah nama -nama besar yang sudah lama berkecimpung di Sumbar. Pertarungan menjadi ketat dan menarik untuk diikuti. Kita seperti melihat sebuah kompetisi setingkat liga Champions di Eropa dimana nama-nama besar bertarung untuk mengapai prestasi puncak. 

Beberapa nama sebetulnya sudah masuk ke masa dimana dalam tugas umum sudah dalam usia pensiun, tetapi mereka punya catatan yang gemilang di masa lalu. Pengalaman menjadi andalan utama dan selalu dibanggakan. 

Tun Mahathir di Malaysia menjadi contoh yang bagus seorang yang sudah berusia lanjut pun dapat menjadi pemimpin. Tak ada halangan dalam usia, semua punya peluang yang sama! 

Meskipun secara fakta Mahathir Muda jauh lebih membawa perubahan ke negeri Jiran ketimbang Mahathir Tua, tetapi keberhasilan beliau menjadi pemimpin di usia lanjut akan selalu tetap menjadi catatan sejarah. 

Kita tentu senang ketika pertarungan diisi oleh orang-orang yang kapabel. Pemilihan Gubernur kali ini menggambarkan Sumbar banyak menghasilkan pemimpin-pemimpin hebat dari dulu hingga saat ini. 

Siapakah yang akan menjadi pemimpin Sumbar di periode lima tahun ke depan belum bisa kita prediksi. Semua kandidat punya peluang yang sama dan terbuka, rakyat Sumbar adalah pemegang kunci. Merekalah yang akan menentukan pilihannya satu minggu ke depan. 

Banyak sekali canda tawa, propaganda maupun perdebatan tersaji selama pertarungan kampanye. Itu merupakan dinamika yang tak bisa kita elak. 

Apakah generasi tua akan pegang komando atau generasi muda yang tampil ke depan? Menarik untuk disimak dan apapun hasilnya kita tetap badunsanak. (Udayana M).

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved