arrow_upward

Usai Debat Pilgub, Dukungan pada Mahyeldi-Audy Kian Mengalir

Minggu, 29 November 2020 : 10.21



Padang, AnalisaKini.id-Usai debat putaran pertama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar digelar Senin (23/11/2020) malam, ternyata berdampak positif kepada pasangan calon Mahyeldi-Audy.

Soalnya dari empat pasangan calon saling beradu ketangkasan memperebutkan suara masyarakat Sumbar 9 Desember 2020, Mahyeldi-Audy  disebut unggul dalam banyak hal pada debat yang dipandu Imam Priyono yang pernah menjadi moderator debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Bahkan, saat debat berlangsung saja, Mahyeldi-Audy Joinaldy yang disaksikan lewat akun medsos mendapat respon dari publik. Ini dapat dilihat dari komentar dan like terhadap pasangan ini. Itu sebab, pasangan calon usungan PKS dan PPP ini menjadi primadona pada debat yang diselenggarakan KPU Sumbar itu.

Wajar dukungan kian mengalir dan mantap ke paslon Mahyeldi-Audy. Soalnya, setiap pertanyaan yang ditujukan kepada pasangan calon yang saling melengkapi ini selalu terjawab dengan sempurna. Tak hanya itu kombinasi antara Mahyeldi dan Audy terlihat kompak dan saling mengisi. Baik Buya Mahyeldi maupun Audy tampak menguasai tema debat terkait ekonomi, pengelolaan Sumber Daya Alam, dan lingkungan hidup itu.

Dalam menjawab setiap pertanyaan Mahyeldi terlihat tenang dan memberikan argumentasi yang tepat. Sementara Audy menjawab dengan cerdas dan solutif. Mengenai sub tema memulihkan perekonomian Sumbar saat pandemi Audy Joinaldy memberi tanggapan bahwa saat ini Sumbar tengah membuat daftar dua kurva. Kurva ekonomi yang terus menurun dan kurva Covid-19 yang terus naik.

“Setiap negara memiliki caranya sendiri untuk penanganan ekonominya. Tidak ada satu solusi yang pas semua wilayah. Sumbar adalah provinsi yang berbasis UMKM. Jika industri besar akan sulit recovery dari ekonomi,” jelas Audy yang dikenal sebagai pengusaha pertanian nasional di Indonesia bagian timur ini.

Kemudian berbicara terkait pariwisata, Audy  terlihat lebih menguasai dan mengeluarkan argumentasi yang tepat untuk diterapkan di Sumbar. Audy  menyebutkan  pengembangan pariwisata ada empat kuncinya. Clean, Health, Safety, and anveronmental. “Infrastruktur penting, namun ada pariwisata yang meski aksesnya sulit tapi wisatawan tetap datang. Kuncinya itu ekspos yang bagus,” tegas Cawagub yang dikenal dengan Milenial Manang itu.

Pasangan Mahyeldi-Audy menegaskan dalam membangun Sumbar ke depan dibutuhkan persatuan dan kekompakan, sehingga apa yang dicita-citakan masyarakat bisa terwujud. “Kita ini 4 paket lengkap, buya (Mahyeldi), birokrat, saya pengusaha dan akademisi. Silakan dinilai dari programnya, mari sukseskan pemilu badunsanak,” tukas Audy.


Pasangan Mahyeldi-Audy  dianggap paling mantap dibandingkan pasangan lain. Pasangan ini menyampaikan visi misi dengan jelas dan juga menjaga ritme kekompakan satu sama lain. Saat menyampaikan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan dari panelis atau kandidat lain, Mahyeldi Audy selalu berbagi.

“Terkadang Buya Mahyeldi yang bicara diawal, lalu ditambahkan oleh Bang Audy. Atau sebaliknya, Audy yang bicara diawal, setelah itu Buya Mahyeldi menambahkan,” ungkap Reido Deskumar, tokoh millenial Sumbar, di Sumbar, belum lama ini.

Mantan Ketua BEM Universitas Andalas (Unand) Padang  mengatakan, kekompakan itu terjadi hingga mulai dari awal debat sampai selesai. Tidak ada kesan menguasai atau yang mendominasi. Atau salah satu kandidat seperti tak dianggap. Hanya berdiri di podium akan tetapi tidak diberikan kesempatan dan ruang untuk berbicara. Tentu sangat disayangkan. “Apa gunanya berpasangan tapi tidak diberdayakan,” jelas putra Maninjau,  Agam ini.

Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Andalas juga menyebut dalam debat semalam, Mahyeldi-Audy memberikan pesan kepada semua yang menyaksikan. Selain visi misi yang jelas, terstruktur dan terukur. Diperlukan kerjasama pasangan calon. Saling mengisi, saling berbagi dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki bersama.

Selain itu Mahyeldi-Audy tampil sangat tenang tanpa beban. Dapat dilihat, walaupun kandidat menyerang dengan mengkritisi visi misi dan apa yang sudah dilakukan Buya Mahyeldi selama memimpin Kota Padang, akan tetapi Buya Mahyeldi tetap menjawab dengan tutur kata lemah lembut, santun, dan yang pasti jawaban sangat relevan dengan pertanyaan yang disampaikan.

“Begitu pula Audy. Walaupun kandidat paling muda, Audy mampu menjaga ketajaman pikiran dan narasinya,” jelas Reido.

Di akhir sesi, lanjut Reido, closing statemen Mahyeldi-Audy sangat sejuk dan menyejukkan. Mengajak semua elemen untuk membangun Sumatera Barat dengan semangat persatuan dan kekompakkan. Agar pembangunan Sumatra Barat bisa disinergikan di semua daerah.

Apa yang diperlihatkan Mahyeldi-Audy pada debat semalam merupakan cerminan kepemimpinanya saat diamanahkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar. Buya Mahyeldi sebagai legislatif dan birokrat dan Audy sebagai akademisi dan pengusaha mampu berkolaborasi dengan santun, saling mengisi, saling berbagi dan memerdayakan.

“Yang terpenting Mahyeldi-Audy bertekat merangkul semua kalangan dengan semangat persatuan dan kekompakkan sehingga pembangunan Sumbar bisa direalisasikan dengan baik,” tandasnya.(***)







 


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved