arrow_upward

Buya Mahyeldi Berikan Kajian Ilmu di YouTube Aagym

Rabu, 11 November 2020 : 18.23

 


Walikota Padang yang tengah cuti, Buya Mahyeldi memberikan kajian di MQ (Manajemen Qolbu) Pagi yang diasuh ustaz kondang Abdullah Gymnastiar atau Aagym, Senin (9/11) pagi.(ist)


Padang, AnalisaKini.id
- Walikota Padang yang sedang cuti, Mahyeldi memberikan kajian di MQ (Manajemen Qolbu) pagi yang diasuh ustadz kondang Abdullah Gymnastiar atau Aagym, Senin (9/11) pagi. Kajian itu dipelajari melalui kanal YouTube Aagym Official yang memiliki 607 ribu pelanggan (berlangganan). Ribuan orang telah menyaksikan kajian ilmu itu.

Membuka acara yang bekerja sama dengan Daarut Tauhiid (DT) Peduli itu, Aagym yang pada tahun 2000-an menjadi dai paling kondang di Indonesia setelah era Zainuddin MZ mengakui, acaranya kali ini agak spesial karena dihadiri dai yang juga pejabat pemerintahan. 

“Pagi perjumpaan kita spesial sekali, ada Walikota Padang Buya Mahyeldi. Semoga menginspirasi dan menambah ilmu kita,” kata Aagym dalam acara yang menggunakan aplikasi Zoom pada pukul 05.00 WIB itu.

Aagym berpesan, acara kajian ilmu bersama Mahyeldi itu dapat dikaitkan dengan perkataan Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, ada empat hal dalam kebenaran. “Pertama paham kebenaran, mengamalkan kebenaran, mendakwahkan kebenaran dan bersabar dalam berwasiat dalam kebenaran,” kata Aagym dalam kajian yang dimotori Direktur DT Peduli Bascharul Asana itu.

Jelang memberikan kajian dengan tema difabel atau disabilitas itu, Aagym sempat bertanya kepada  Mahyeldi, bagaimana rasanya menjadi Walikota Padang. “Terima kasih Buya Mahyeldi sudah mampir di acara kita pagi ini. Sedang ada ujian apa neh saat ini? Bagaimana dengan amanahnya sebagai Walikota, bagaimana rasanya? Jabatan kan tidak lama, yang lama itu hisabnya,” tanya Aagym dibarengi senyuman khasnya.

Mahyeldi yang sudah dua periode menjadi Walikota Padang menyebutkan, saat menjadi Walikota Padang, dia punya waktu yang banyak untuk berbuat baik. “Alhamdulillah, punya banyak waktu untuk berbuat baik Aa. Soalnya jabatan tidak lama, hisab (pertanggungjawabannya) yang lama. Semoga kita tetap di jalan kebenaran,” kata Mahyeldi.

Mahyeldi menyebutkan, dengan menjadi Walikota atau jabatan publik lainnya, semoga dia terus bisa bermanfaat bagi orang banyak. Karena bisa terus didekatkan dengan masyarakat dalam menebar kebaikan. Begitu juga dengan orang-orang luar biasa yang diberikan kekhususan atau difabel. Mahyeldi punya pesan khusus untuk kaum difabel ini di manapun berada.

“Kalau ditanya visi dan misi yang didengungkan menjadi pejabat publik, tentu semuanya untuk kebaikan. Selama ini cita-cita menjadikan Kota Padang sebagai bagian Sumbar berfalsafah adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS SBK). Insya Allah terwujud. Menghadirkan kebidupan yang sesuai dengan syarak (agama Islam) di Sumbar. Diringkas dengan Sumbar madani,” kata Mahyeldi yang juga calon Gubernur Sumbar berpasangan dengan Audy Joinaldy.

Untuk difabel, kata Mahyeldi, bersama Pemko Padang dia terus membangun sinerti warga kota, baik yang difabel atau tidak. “Alhamdulillah, kami telah menghadirkan Perda tentang Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas. Insya Allah juga akan menghadirkan kantor-kantor ramah difabel secara bertahap,” kata Mahyeldi yang disebur-sebur punya elektabilitas tertinggi di antara calon-calon Gubernur lainnya.

Bahkan, kata Mahyeldi, Pemko Padang juga telah mengakomodir pegawai dari kalangan difabel. Baik untuk ASN yang honorer dan PNS. “Kami tidak membeda-bedakan ASN yang difabel dengan tidak. Tapi kami juga melihat potensi tinggi kaum difabel ini sesuai dengan bidang masing-masing,” kata peraih penghargaan dai terbaik dari IKADI ini.

Bahkan, pagi itu Mahyeldi juga mendapat kabar dari Aagym soal rencana pernikahan seorang lelaki difabel bernama Ndut dengan perempuan biasa. “Ada akhwat yang melamar Ndut. Ini ahwat yang luar biasa. Perlu kita dapat pelajaran yang luar biasa bagi kita semua. Ini akan berikan semangat bagi kita semua,” kata Mahyeldi.

Mahyeldi berpesan, pemerintah harus terus memberikan perhatian kepada kaum difabel. Agar mereka bisa mengaktualisasilan diri akan potensi-potensinya. “Kami akan mendorong agar kaum difabel bisa mengungkapkan perasaan. Untuk ke depan, kita lebih perhatian lagi. Lebih berikan tempat lagi,” kata Mahyeldi yang juga berkesempatan berdialog dengan pasangan suami istri Gaes yang difabel dan istrinya Dian, wanita biasa.

Menutup satu jam dialog, Aagym menyebut acaranya ini adalah takdir Allah. Menurutnya, karena ada aplikasi yang memudahkan, semoga yang bikin Zoom dapat hidayah. "Terima kasih Buya Mahyeldi, atas sharing dan kajian ilmunya pagi ini. Semoga berkah,” kata Aagym. (***)



Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved