arrow_upward

Satu Keluarga di Mata Air Sakit, Andre Rosiade Kirimkan Bantuan

Kamis, 01 Oktober 2020 : 09.00

  

Tim AR Center menyerahkan bantuan uang tunai dan beras dari Andre Rosiade kepada keluarga Ria di Mata Air, Padang Selatan. (ist)

Padang, AnalisaKini.id - Tiga bulan terakhir, Ria Puspita Sari (37) terus merasa pusing, kepalanya sakit berat. Badannya sering oleng dan tak bisa berjalan dengan baik. Bahkan, dia lebih banyak duduk di rumah saja. Ternyata dia mengalami kompilasi penyakit penyumbatan pembuluh darah di kepala, vertigo dan asam urat. 

Sang suami, Yulfendri (41) juga tak lagi bekerja seperti biasanya sebagai nelayan. “Enam bulan lalu suami saya bagan atau perahunya sempat rusak dihantam ombak. Untung dia bisa mengayuh sampai pulau di sekitaran perairan Gaung, Padang. Setelah itu tak berani melaut dan menjadi anak buah tukang saja. Masih trauma,” kata Ria di rumahnya di Gang Masjid Muhajirin, Mata Air, Padang Selatan, Rabu (30/9).

Ria menyebut, dua anak mereka juga sedang sakit dan butuh pengobatan rutin. “Anak saya yang pertama, Bunga (17) juga sakit. Leukimia kata dokter. Sekarang sekolah di SMK. Terakhir mulai ikut terapi, Alhamdulillah sudah ada angsuran. Anak saya yang kedua, Ferdian (15) masih SMP dan juga sakit asma. Banyak biaya berobatnya,” kata Ria saat didatangi Tim AR Center, Nurhaida, Rina Shyntia, Alwis Ray dan Zulkifli.

Ria saat ini cukup kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi biaya berobat. Pandemi Covid-19 benar-benar mengubah hidup semakin susah. “Saya harus pandai-pandai sekarang. Suami cuma ikut kerja sebagai anak buah tukang dan pemasukan tak setiap hari, itupun tak seberapa. Untung rumah tak ngontrak lagi. Kami bikin gubuk kayu dan seng bekas untuk rumah. Ada satu kamar saja,” kata Ria yang menerima bantuan beras dan uang tunai dari Andre Rosiade.

Untuk berobat, kata Ria, dia memang punya kartu BPJS beserta anak-anaknya. Tapi, tak semua obat ditanggung, ada yang dibeli juga. “Obat saya sebagian ditanggung, lainnya tidak. Obat asma anak juga harus dibeli, tapi kadang kosong di apotek. Kami benar-benar harus ekstra putar otak sekarang,” kata Ria yang sangat kesulitan berdiri dan hampir hanya duduk di rumah sepanjang hari.

Menurut Ria, dia membangun rumah di depan halaman keluarganya, meski darurat. “Dulu rumah amak dibongkar atapnya, kami ambil untuk pondok-pondok. Sekarang di rumah itu juga ada enam KK (kepala keluarga). Saya bungsu 10 bersaudara, 8 perempuan. Sekarang hampir semua tinggal di sekitar kawasan ini, mayoritas ekonominya sama,” kata Ria yang tinggal di kawasan sempit ini. 

Ria berterima kasih mendapatkan bantuan dari Andre Rosiade yang entah darimana mendapatkan informasi keluarganya. “Alhamdulillah. Terima kasih pak Andre Rosiade. Kami benar-benar membutuhkan bantuan sekarang. Untuk sehari-hari dan berobat. Di kawasan ini pak Andre juga pernah menyerahkan sembako untuk warga,” katanya. 

Nurhaida yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar menyebutkan, mendapatkan informasi perihnya hidup keluarga Ria, mereka langsung mengirimkan bantuan dari Andre Rosiase. “Pak Andre langsung respon dan meminta dikirimkan beras dan uang tunai ke rumah itu. Informasinya valid dan kami langsung bergerak,” kara Nurhaida yang juga Sekteraris PIRA (Perempuan Indonesia Raya) Sumbar ini. 

Andre Rosiade mengaku prihatin dengan kondisi keluarga kecil di Mata Air, Padang Selatan itu. Apalagi di saat pandemi, memenuhi kebutuhan rumah tangga sangat berat dan sulit. “Insya Allah kami akan terus istiqomah dalam menjalankan amanah sebagai wakil rakyat. Kami akan terus menyebar sembako, BLT, dan bantuan lain untuk masyarakat Sumbar,” kata Andre yang juga anggota DPR ini. (***)




Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved