arrow_upward

Ini Kunci Barack Obama Sukses di Amerika Serikat, Bisa Diadopsi untuk Pilgub Sumbar

Selasa, 13 Oktober 2020 : 15.50


Padang, AnalisaKini.id - Kampanye pilkada serentak sudah dimulai sejak 26 September dan berakhir pada 5 Desember nanti. Kehadiran tim kampanye atau pemenangan pasangan calon kepala daerah yang maju, sangat menentukan. 

Mereka adalah garda terdepan dalam menentukan keberhasilan kampanye. Berhasil, maka inilah kunci utama yang dapat mengantarkan seseorang menuju kursi kepala daerah.

Ingat Barack Obama yang sukses dalam pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 4 November 2008?  Barack Obama menjadi presiden ke-44, sekaligus warga afro-amerika pertama yang menduduki gedung putih. John McCain mengaku kalah dan menawarkan dukungan buat mantan rivalnya itu.

Dikutip dari kompas.com, edisi 4 Maret 2009, ketua tim kampanye Barack Obama, Roger Fisk memberikan sejumlah tips agar suatu kampanye mendulang sukses. Pertama, kata Fisk, kampanye yang berhasil adalah kampanye yang melibatkan partisipasi warga setempat. 

"Kandidat juga harus menyesuaikan diri dengan kebudayaan lokal sehingga konstituen merasa memiliki kedekatan," ujar Fisk.

Kedua, kandidat hendaknya menyesuaikan materi yang disampaikan dengan karakteristik massa. Ketiga, yang tidak kalah pentingnya, sebelum kandidat mengunjungi suatu daerah, kandidat harus mampu menciptakan kesadaran publik akan kehadiran dirinya. 

"Sebelum mantan Senator Obama mengunjungi satu daerah, kami berusaha agar ada media lokal yang memberitakan kehadirannya sehari sebelumnya," kata Fisk. 

Keempat, kandidat beserta tim kampanyenya hendaknya tidak menganakemaskan dan menganaktirikan wilayah-wilayah tertentu ketika berkampanye karena semua sama pentingnya. 

Kelima, ketika pergi ke daerah, kandidat harus lebih banyak mendengar masukan-masukan dari warga setempat. "Ketika berkunjung ke suatu komunitas, 90 persen waktu digunakan Obama untuk mendengar," ujar Fisk. 

Keenam, kandidat beserta tim kampanye harus mampu memelihara hubungan dengan konstituennya, misalnya dengan mengirimkan e-mail beberapa hari setelahnya. E-mail tersebut dapat berupa penyampaian kembali poin-poin kampanye, atau sekadar ucapan terima kasih. 

Hampir semua kandidat, kata Fisk, memang memiliki website. Namun, hanya sedikit saja website yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah. Kebanyakan, kandidat hanya menyampaikan uraian visi-misinya di website-nya, dan tidak melibatkan pengunjung. 

Fisk memberikan satu nasihat sederhana. "Majulah dengan pemikiran-pemikiran Anda, dan jujurlah. Namun, jika Anda tidak memiliki keyakinan untuk menang, lebik baik mundur," ujarnya.

Itu peran tim kampanye dan akan sukses jika dikoordinir oleh seorang ketua yang mampumi. Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno seperti dilansir dari asumsi.co, ada tiga hal yang harus dijalankan seorang ketua timses. 

Yang pertama dia merupakan aktor utama yang menentukan sukses tidaknya kampanye kandidat masing-masing. Ini artinya ketua tim sukses harus memiliki kemampuan manajerial untuk mengatur koalisi yang sudah dibangun oleh masing-masing kubu dan tugas itu tentu tidak gampang. Terutama karena ada banyak ego yang harus disatukan.

“Apalagi misalnya ada ego sektoral yang dimiliki masing-masing partai yang memang harus disolidkan oleh ketua tim sukses. Artinya desain kampanye, mau serangan udara, serangan darat, dan seterusnya, itu memang sangat tergantung dengan bagaimana ketua timses ini memimpin satu koalisi dengan baik.”katanya.

Lalu, yang kedua menurut Adi adalah ketua tim sukses ini harus memberikan satu supply informasi isu dan hal-hal substansial lainnya yang harus dibunyikan oleh masing-masing kandidat.

Jadi ketua tim sukses harus menginformasikan banyak hal terkait dengan isu-isu yang populis, merakyat dan itu bisa mendulang simpati rakyat. Tugas-tugas penting itu harus dijalankan ketua tim sukses sebaik mungkin.

“Yang ketiga, posisi ketua tim sukses ini harus mampu menerjemahkan semua prestasi, ide, dan gagasan-gagasan besar yang ingin dinarasikan oleh masing-masing kandidat.”sebut dia.

Apalagi, tidak semua pesan yang disampaikan oleh pasangan bakal cagub dan cawagub bisa membumi dan tidak langsung sampai kepada rakyat. Maka dari itu, dalam posisi ini, kehadiran ketua tim sukses sangat dibutuhkan. 

Nah, dari empat tim kampanye atau tim pemenangan pasangan calon yang maju Pilgub Sumbar, siapa unggul? Mereka adalah Mulyadi-Ali Mukhni nomor urut 1, Nasrul Abit-Indra Catri nomor urut 2, Fakhrizal-Genius Umar nomor urut 3 dan Mahyeldi-Audy Joinaldy nomor urut 4.

Tim pemenangan masing-masing paslon, Mulyadi-Ali Mukhni dikomandoi oleh Alirman Sory, Nasrul Abit-Indra Catri oleh Budi Syukur, Fakhrizal-Genius Umar dipimpin Darul Siska dan Mahyeldi-Audy dikomandai oleh Mochklasin. (***)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved