arrow_upward

UAS di Pusaran Pilkada Bukittinggi

Rabu, 02 September 2020 : 16.14

Muhammad Nur Idris bersama UAS. 

Muhammad Nur Idris Sati Bagindo 

Dari 13 Pilkada yang akan digelar 9 Desember 2020. Pilkada Bukittinggi menjadi barometer menarik diikuti dan jadi perhatian banyak orang di Sumatera Barat.

Menjadi barometer perpolitikan di Sumbar bukan sekadar isapan jempol, tapi memang sejarah telah membuktikan. Ibarat kata orang “jatuh sajo jarum jam gadang, sadunia urang tahu”.

Kota yang berhawa sejuk punya luas 25 KM2 dengan jumlah penduduk sekitar 130.773 jiwa yang berada di 3 kecamatan dan 24 kelurahan, dengan jumlah RT sebanyak 338  dan RW 106. Jumlah penduduk tersebar di tiga kecamatan yakni; Guguk Panjang 50.655 jiwa, Mandiangin Koto Selayan 49.226 jiwa dan Aur Birugo Tigo Baleh 30.892 jiwa. Jumlah pemilihnya sebanyak 81.447 dan TPS berjumlah 233.

Dikatakan menarik diikuti, karena aroma politiknya membuat pengamat dan masyarakat banyak memberikan komentar di media cetak maupun online bahkan medsos hampir setiap hari tentang Pilkada di Bukittinggi. Salah satu daya tarik membicarakan Pilkada Bukittinggi adanya beberapa kegiatan Ustad Abdul Somad (UAS) di Bukittinggi yang disebut-sebut sebagai tagline kampanye salah satu pasangan calon yakni Erman Safar dan Marfendi yang diusung 3 parpol PKS, Gerindra dan Golkar.

Penulis melihat bahwa kedatangan UAS ke Bukittinggi hanya dalam konteks syiar agama Islam. Hal ini didasari karena kedatangannya dalam bentuk pengajian atau Tabligh Akbar di berbagai masjid di Kota Bukittinggi tidak pernah menyebutkan dukungan pada salah satu pasangan calon misalnya Erman Safar-Marfendi yang konon disebut sahabat dekat dengan UAS.

Bulan lalu misalnya UAS mengisi pengajian setidaknya ada tiga titik masjid yang dikunjungi di Bukittinggi. Bagi Penulis harusnya kita bersyukur bisa mendengar dan hadir di pengajian UAS secara langsung. Karena pengalaman Penulis selama ini kalau diminta jadwal ke management UAS belum tentu dapat dengan mudah.

Pengalaman Penulis ketika membawa UAS ke acara Tabligh Akbar Pulang Basamo Perantau Nagari Simawang Idul Fitri 1440H/2019. Pihak management tegas mengingatkan panitia agar tidak menggiring UAS bicara politik, padahal dihati ketek Penulis ingin UAS menitipkan agak sedikit kalimat dalam pengajiannya Penulis selaku panitia dan ketua perantau akan maju sebagai caleg Sumbar kala itu.

Begitu juga Penulis dengar ketika Pilpres 2019 lalu. Banyak statement UAS yang tidak mau digiring dalam persoalan politik termasuk mendukung salah satu pasangan Pilpres Paslon 1 atau Paslon 2. Kalaupun sesungguhnya disebut-sebut berada di Paslon 2 (Prabowo-Sandi) itupun secara diam-diam atau dari belakang saja. Namun tidak pernah UAS mengantar Prabowo-Sandi mendaftar ke KPU atau jadi jurkamnya.

Bagaimana dengan Pilkada Bukittinggi?. Bagi Penulis UAS adalah ulama kharismatik milik ummat Islam. Penulis dan jutaan orang umat muslim banyak yang suka UAS dan sampai kini dan selamanya suka UAS. Kalaupun sekarang UAS punya perhatian politik pada salah satu pasang calon Pilkada di Bukittinggi. Penulis anggap ini biasa-biasa saja dan manusiawi sekali membantu sahabatnya yang punya niat dan tujuan baik maju dalam Pilkada. Kecuali tujuan dan niat sahabatnya tidak baik sudah tentu UAS tidak mau ikut-ikutan.

Pilkada ini merupakan pilihan politik warga masyarakat setempat. Masyarakat saat ini sudah cerdas dan tahu siapa calon yang akan dipilihnya inssa allah sudah mereka kantongi. Jadi kalaupun saat ini ada UAS memberikan porsi perhatian dan dukungan agak lebih pada salah satu pasangan calon, itu adalah hadiah dunia baginya dari UAS. Yang jelas masyarakat akan memilih calon yang maju sudah tahu kemampuan lewat visi dan misinya. Bukan dari mana dia punya dukungan atau pengaruh orang lain.

Karena yang akan memimpin Kota Bukittinggi adalah pasangan calon yang menang dalam Pilkada, dan sudah pasti bukan UAS karena UAS bukan calon yang akan maju. Kalaupun UAS nanti akan datang mendampingi salah satu Paslon mendaftar ke KPU. Penulis berharap jangan ada lagi kita membully ulama. Cukup saja sejarah Pilpres mencederai hati ulama. Dan Kita harap UAS tetap dihati dan dinanti oleh jutaan ummat. Insya Allah. (***)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved